Lemhanas gandeng "influencer"tingkatkan rasa nasionalisme milenial

id Lemhannas undang influencer

Lemhanas gandeng "influencer"tingkatkan rasa nasionalisme milenial

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo (seragam putih) berswafoto dengan puluhan "influencer" yang hadir dalam sebuah acara diskusi di Gedung Lemhanas Jakarta, Rabu (4-9-2019). ANTARA/Fathur Rochman

Kenapa milenial? Karena masa depan bangsa di generasi milenial. Cepat atau lambat dia akan menuju puncak peran dalam sejarah perjalanan bangsa. Masa depan di tangan generasi milenial
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menggandeng puluhan orang yang memiliki pengaruh kuat di media sosial (influencer) guna meningkatkan semangat nasionalisme di kalangan generasi milenial melalui pemahaman empat konsensus dasar.

"Kenapa milenial? Karena masa depan bangsa di generasi milenial. Cepat atau lambat dia akan menuju puncak peran dalam sejarah perjalanan bangsa. Masa depan di tangan generasi milenial," kata Gubernur Lemhanas Agus Widjojo di Jakarta, Rabu.

Empat konsensus dasar yang dimaksud adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Para influencer yang berjumlah 26 orang tersebut dinilai dapat memberi pengaruh besar terhadap generasi milenial lewat konten-konten yang disebarkan melalui platform media sosial yang dimiliki.

Influencer yang hadir di antaranya Addie M.S., Mongol Stres, Indra Bekti, Olivia Zalianty, Handoko Tjung, Ivan Lanin, dan Moammar Emka.

Agus mengatakan Lemhanas akan memasok konten-konten yang berkaitan dengan pemahaman empat konsensus dasar,  kemudian disebarluaskan oleh para influencer yang memiliki ratusan ribu, bahkan jutaan pengikut di media sosial.

Lewat sinergi tersebut, dia berharap pemahaman para generasi muda tentang pentingnya semangat nasionalisme dan persatuan bangsa dengan berlandaskan empat konsensus dasar dapat makin meningkat. Di samping itu, juga sebagai upaya untuk lebih menguatkan gaung Lemhanas di kalangan milenial.

"Hari ini kita banyak menghadapi tantangan sehingga penyamaan frekuensi, penyamaan kesepahaman menjadi penting untuk membangun draf langkah bersama melanjutkan pembangunan bangsa pada masa depan," ucap Agus.

Sementara itu, tenaga profesional Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhanas I Putu Sastra Wingarta memaparkan mengenai permasalahan yang mengancam ideologi Pancasila serta semangat nasionalisme belakangan ini.

Menurut dia, saat ini mulai bermunculan ideologi-ideologi alternatif di tengah masyarakat. Apabila dibiarkan, dapat memicu timbulnya deideologisasi atau pengabaian terhadap nilai-nilai Pancasila.

Untuk itu, Sastra mengingatkan tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan nasional, salah satunya dengan lebih peduli terhadap nasionalisme.

"Lakukan cegah awal terhadap ancaman seperti disintegrasi," ujar Sastra.

Penulis Moammar Emka, salah satu perwakilan influencer, menyambut baik sinergi yang diinisiasi oleh Lemhanas.

Ia berharap ke depan Lemhanas bisa lebih sering menggelar acara serupa agar misi untuk lebih menguatkan semangat nasionalisme di kalangan milenial dapat segera mungkin terwujud.