Presiden Jokowi sampaikan tiga poin dukungan kepada difabel

id Staf khusus presiden, staf khusus milenial presiden, Jokowi dan staf khusus, presiden, angkie yudistia, disabilitas, dif

Presiden Jokowi sampaikan tiga poin dukungan kepada difabel

Staf Khusus Presiden bidang komunikasi sektor sosial Angkie Yudistia saat berkunjung ke LKBN ANTARA, Jakarta pada Selasa (3/12/2019). (ANTARA/Bayu Prasetyo)

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga telah memberikan bonus yang sama rata dengan atlet-atlet nondisabilitas. Ini kan sejarah pertama kali dalam Presiden yang sekarang
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo telah menyampaikan tiga poin perihal dukungan bagi difabel yang disampaikan kepada Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, salah satunya mengenai penghargaan kepada penyandang disabilitas yang memiliki prestasi olah raga.

"Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olah Raga telah memberikan bonus yang sama rata dengan atlet-atlet nondisabilitas. Ini kan sejarah pertama kali dalam Presiden yang sekarang," ujar Angkie kepada ANTARA di Jakarta pada Selasa.

Menurut dia, saat ini pemerintah memberikan dukungan yang sama kepada difabel.

Hal itu, dapat menambah semangat atlet penyandang disabilitas dalam berlatih dan meraih prestasi.

Selain itu, di bidang ketenagakerjaan pemerintah juga sudah memberi peluang bagi difabel untuk mendapat profesi yang serupa.

"Presiden membuka formasi jalur khusus untuk teman-teman penyandang disabilitas, melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Jadi formasinya itu 1.900 formasi yang terima untuk teman-teman disabilitas, baik pemerintah pusat maupun pemda," kata Angkie.

Poin ketiga, yakni penggunaan Dana Desa untuk mendukung difabel.

"Artinya sekarang pergerakan-pergerakan desa inklusif di mana teman-teman di desa kita juga bisa memberikan latihan, beasiswa karena sesuai visi Presiden bahwa menjadikan Indonesia Maju melalui SDM unggul," demikian Angkie.

Presiden Jokowi menunjuk Angkie sebagai staf khusus sekaligus Juru Bicara Presiden bidang Sosial.

Jokowi menilai dia sebagai perempuan muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di "sociopreneur" maupun organisasi internasional.