Palu (ANTARA) - Badan Kerja Organisasi Wanita (BKOW) Sulawesi Tengah membantu pemerintah provinsi mengenalkan kebaya kepada masyarakat khususnya perempuan dan milenial/generasi muda untuk mencintai kebaya.
"Gerakan Indonesia berkebaya digalakkan agar perempuan Indonesia, untuk menumbuhkan rasa cintai perempuan terhadap kebaya dan tidak segan dan tidak canggung menggunakan busana kebaya," ucap Ketua BKOW Sulawesi Tengah Derry B Djanggola di Palu, Sabtu.
BKOW Sulteng menggandeng pemerintah provinsi setempat berupaya menumbuhkan rasa cinta perempuan kepada kebaya lewat lomba perempuan berkebaya bertajuk "mombine mo kubaya" dalam momentum hari ibu tahun 2019.
"Peringatan hari ibu adalah momentum untuk mengingatkan kita semua terutama generasi muda akan makna dan arti seorang ibu sekaligus sebagai momentum kebangkitan bangsa," katanya.
Baca juga: Parade 135 Kebaya Di Hari Kartini
Derry B Djanggola menilai perlu ada satu pekan berkebaya yang harus dilestarikan dan dikenakan oleh kaum perempuan Indonesia termasuk di Sulteng, yaitu busana kebaya yang dikenakan oleh mendiang Ibu Tien Soeharto tanpa harus menolak modernisasi berkebaya yang sejalan dengan trend fashion, busana kebaya.
Ia mengemukakan dalam perkembangan kebaya yang terakreditasi saat ini, tidak ada yang bisa menyangkal seberapa cepat perkembangan kebaya dibuat di Indonesia dengan ciri khas masing masing dan menyebar dari satu pulau ke pulau lainnya, dan tak mengherankan jika setiap daerah memiliki ciri khas masing masing.
Olehnya sebut dia, ketika melihat seorang wanita mengenakan kebaya, pasti mereka memahami bahwa kebaya tidak hanya untuk dikenakan sebagai pakaian, tetapi ia juga memakai simbol sejarah budaya Indonesia yang mewakili simobolisme nasional dan fashion yang tinggi.
"Namun seiring berkembangnya fashion di Indonesia sudah banyak desainer Indonesia go international yang memperkenalkan kebaya sebagai pakaian adat nasional bangsa Indonesia, untuk era sekarang ini malah sudah tidak kelihatan lagi ibu ibu penjual jamu memakai kebaya. Ini dikarenakan fungsi kebaya tadi sudah berubah menjadi suatu yang exclusive, elegan, dan prestige," ujarnya.
Karena itu, ia menegaskan BKOW Sulawesi Tengah sebagai wadah berkumpulnya organisasi perempuan akan selalu berupaya untuk selalu mengikuti perkembangan dan berupaya berpartisipasi dalam pelestarian udaya berkebaya.
Baca juga: Rumah kebaya jadi spot favorit berfoto di Lebaran Betawi
Berita Terkait
Gubernur-Sulteng serahkan DIPA dan daftar alokasi TKD 2025
Selasa, 17 Desember 2024 11:47 Wib
Pemprov-Sulteng dan Kejati tandatangan MoU penyelamatan aset
Selasa, 17 Desember 2024 4:51 Wib
Pemprov-Sulteng harap IDAI bantu optimalisasi pelayanan kesehatan anak
Sabtu, 14 Desember 2024 20:48 Wib
Penerapan Corpu tingkatkan kompetensi ASN
Rabu, 11 Desember 2024 12:55 Wib
Pemprov Sulteng ajak pelaku UMKM pasarkan produk lewat e-katalog lokal
Selasa, 10 Desember 2024 17:42 Wib
Pemprov Sulteng berikan insentif pajak kendaraan bermotor
Selasa, 10 Desember 2024 17:40 Wib
Dewan Pengupahan Sulteng sepakati UMP 2025 sebesar Rp2.915.000
Senin, 9 Desember 2024 18:20 Wib
Pemprov Sulteng: Program MBG dorong masyarakat konsumsi ikan
Senin, 9 Desember 2024 11:00 Wib