Patung Presiden Pertama Soekarno bakal dijadikan monumen di Palu

id Patung soekarno, monumen mutiara bangsa, palu, pemkot palu

Patung Presiden Pertama Soekarno bakal dijadikan monumen di Palu

Patung Presiden pertama RI Soekarno dalam perampungan oleh seniman di Nuansa Gallery Tumang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2020). (ANTARA/HO/ Humas Pemkot Palu)

Tidak ada sepeser pun APBD digunakan. Monumen Mutiara Bangsa atau Tugu Soekarno dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung kepariwisataan Kota Palu
Palu (ANTARA) - Patung raksasa Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, bakal dijadikan Monumen Mutiara Bangsa dengan pemasangan di Taman GOR Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sekretaris Daerah Kota Palu Asri yang dihubungi dari Palu, Kamis, mengatakan patung raksasa tersebut saat ini masih tahap perampungan oleh seniman di Nuansa Gallery Tumang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Patung itu berposisi duduk di kursi dengan karakter sesuai sosoknya sebagai Bapak Proklamator.

"Penganggaran pembuatan patung ini merupakan dana 'corporate social responsibility' (CSR) milik Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Pemkot Palu hanya memfasilitasi penempatannya nanti," kata dia.

Dia menjelaskan Bank Sulteng mengalokasikan anggaran pembuatan monumen tersebut melalui dana CSR sekitar Rp3 miliar.

Dia mengatakan penganggaran pembuatan patung Bung Karno tidak diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu sehingga dipastikan pemerintah setempat sebatas memfasilitasi apa yang dilaksanakan Bank Sulteng untuk mendirikan monumen tersebut.

"Tidak ada sepeser pun APBD digunakan. Monumen Mutiara Bangsa atau Tugu Soekarno dapat dijadikan sebagai salah satu pendukung kepariwisataan Kota Palu," kata dia.

Pihak Bank Sulteng dan Pemkot Palu pada Rabu (8/1) berkunjung ke Gallery Tumang, Kabupaten Boyolali untuk melihat perkembangan pembuatan patung raksasa itu. Patung berbahan tembaga tersebut dengan tinggi delapan meter ditambah dudukan setinggi dua meter lebih.

Sejarah mencatat, Presiden pertama RI itu pernah berkunjung ke lembah Palu menggunakan transportasi udara dan mendarat di Bandar Udara Tanah Masovu pada 10 Oktober 1957. Saat ini, bandar udara tersebut bernama Mutiara Sis-Aljufri Palu.

"Soekarno kemudian mengubah Bandar Udara Tanah Masovu menjadi Bandar Udara Mutiara dan beberapa tahun lalu, nama bandara tersebut ditambah menjadi Bandar Udara Mutiara Sis-Aljufri," turur Asri.

Atas dasar itu, kemudian direncanakan pembuatan Monumen Mutiara Bangsa dengan patung Soekarno sebagai simbol.