KEK Palu gairahkan industri rotan lokal

id KEK Palu,industri rotan

KEK Palu gairahkan industri rotan lokal

Salah satu perusahaan di lokasi KEK Palu, Kelurahan Pantoloan Kota Palu. (ANTARA/HO/DOK.KEK Palu)

Secara resmi memang belum ada kegiatan ekspor karena izin dari Kementerian Perdagangan sementara dalam proses, tetapi perusahaan sudah mengirim sampel ke sejumlah negara
Palu (ANTARA) - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu menggairahkan kembali industri rotan dari hulu sampai hilir di Sulawesi Tengah setelah PT. Kaili Rattan beroperasi di kawasan itu mengolah rotan menjadi stick polo.

"Perusahaan mengolah rotan untuk kebutuhan stick polo selanjutnya diekspor ke Eropa dan Argentina," kata Direktur Investasi dan Kerjasama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah Agus Lamakarate di Palu, Jumat.

PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) adalah Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dan Kota Palu yang menangani KEK Palu.

Agus mengatakan perusahaan mengolah rotan khususnya jenis tahiti menjadi barang setengah jadi dengan panjang rata-rata 200 centimeter untuk selanjutnya di ekspor ke Argentina dan sejumlah negara di Eropa.

"Secara resmi memang belum ada kegiatan ekspor karena izin dari Kementerian Perdagangan sementara dalam proses, tetapi perusahaan sudah mengirim sampel ke sejumlah negara," kata Agus.

Baca juga: Sejumlah agenda investasi di KEK Palu tertunda karena corona
Baca juga: BUMN China investasi Rp120 triliun di KEK Palu


Dia mengatakan dalam waktu dekat KEK Palu akan dikunjungi calon pembeli dari Argentina untuk melihat proses produksi bahan baku stick polo tersebut.

"Masalahnya kita belum ada yang ahli dalam pembuatan stick polo, berapa ukurannya, bagaimana bentuknya, bagaimana spesifikasinya, itu kita belum punya. Makanya perusahaan baru mempersiapkan bahan bakunya dalam ukuran tertentu," kata Agus.

Dia menilai dengan beroperasinya PT Kaili Rattan, industri rotan di Sulawesi Tengah kembali bergairah setelah sebelumnya lesu karena adanya larangan penjualan rotan asalan antarpulau.

Dengan hadirnya industri tersebut kata dia, minat petani dan pelaku usaha rotan di Sulawesi Tengah kembali bergairah karena pasarnya semakin terbuka.

PT Kaili Rattan, lanjutnya, sudah beroperasi setahun terakhir dan menyerap 280 tenaga kerja lokal. Sementara bahan baku dipasok dari Sigi, Donggala, Parigi Moutong dan Morowali.

Editor : Subagyo