Bupati Donggala Minta PDAM Layani Warga Miskin-terpencil

id kasman, pdam

Bupati Donggala Minta PDAM Layani Warga Miskin-terpencil

Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, Kasman Lassa (donggala.co.id)

Donggala, Sulawesi Tengah,  (antarasulteng.com) - Bupati Donggala Sulawesi Tengah, Kasman Lassa meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Uwe Lino melayani kebutuhan air bersih warga miskin dan terpencil di daerah itu.

"Masalah air bersih menjadi salah satu masalah serius yang harus diselesaikan, masyarakat yang terpencil harus dilayani kebutuhannya termasuk air bersih," kata Kasman Lassa di Donggala, Rabu.

Kasman Lassa meminta PDAM Donggala memastikan sistem pelayanan yang berkualitas untuk dapat menjangkau kebutuhan air bersih masyarakat terpencil.

Ia juga meminta PDAM Uwe Lino memastikan masyarakat miskin dapat memenuhi kebutuhan air bersih dari perusahaan air itu dengan biaya yang rendah atau bahkan gratis.

"Tugas kita pemerintah yaitu melayani masyarakat. Karena itu pemerintah harus menjamin kebutuhan air bersih masyarakat. Kalau bisa diberi gratis, maka harus berikan," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama PDAM Donggala Arifin Abd Rahim mengatakan, pihaknya berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terpencil dengan mengelola sungai-sungai potensial di daerah tersebut sebagai bahan baku air.

PDAM Donggala, sebut Arifin, sedang memfokuskan pengembangan air bersih di enam kecamatan di Kabupaten Donggala untuk pemenuhan air masyarakat terpencil.

Arifin menguraikan enam kecamatan tersebut, yaitu Desa Ogoamas Kecamatan Sojol Utara yang telah terbangun instalasi pengolahan air dan reservoir dengan perkiraan produksi air 30 liter per detik.

Kemudian, Desa Tambu Kecamatan Balaesang yang sedang berjalan pembangunan IPA dan reservoir dengan rencana produksi air bersih 30 liter per detik. Selanjutnya Desa Toaya Kecamatan Sindue, Desa Tompe Kecamatan Sirenja, Riopakava dan Kecamatan Banawa serta Kecamatan Dampelas.

"Enam desa di enam kecamatan menjadi titik dari sumber pengambilan air baku yang sebagian telah terbangun infrastruktur air dan sebagian lagi belum terbangun dan sementara proses," katanya.

Ia mencontohkan Kecamatan Dampelas pada tahun 2016 telah terbangun reservoir dan instalasi pengolahan air bersih dengan produksi 20 liter per detik, yang dapat memenuhi kurang lebih 500-1.000 warga.

Umumnya sungai-sungai yang dimanfaatkan untuk sumber bahan baku air bersih di enam desa di enam kecamatan tersebut, dapat memproduksi air mulai dari 20 liter per detik sampai 40 liter air per detik.

"Pembangunan infrastruktur air bersih di beberapa kecamatan lainnya akan di bangun atau diselenggarakan pada tahun ini, untuk mempercepat pelayanan kebutuhan air bersih masyarakat," katanya. (skd)