Palu - Anggota DPRD Sulawesi Tengah Baso Opu Andi Syarifuddin mengatakan bahwa selama musim panen raya cengkeh tahun 2012 ini, Kabupaten Tolitoli menjadi rawan pencurian bahkan perampokan sehingga polisi perlu meningkatkan patroli keamanan.
Baso mengatakan di Palu, Jumat, rasa aman dan nyaman masyarakat di daerah penghasil cengkeh itu belakangan ini terganggu karena adanya aksi pencurian cengkeh milik petani.
"Pelaku itu mencuri cengkeh yang sudah kering karena harganya mahal sehingga orang tergiur mencuri. Makanya rasa aman dan nyaman petani cengkeh kita sedikit terganggu," kata anggota dewan yang membidangi pemerintahan dan keamanan ini.
Dia mengatakan, keluhan tersebut disampaikan masyarakat saat dirinya melakukan kunjungan kerja di sejumlah kecamatan di Tolitoli baru-baru ini.
Meski belum ada aksi pencurian dalam jumlah yang besar, katanya, tetapi masyarakat sudah ada yang kehilangan cengkeh dan kendaraan sepeda motor.
"Masyarakat bangga punya cengkeh, tetapi rasa aman mereka kini terganggu," kata Baso Opu.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian dan kerugian yang lebih besar di tengah masyarakat maka aparat keamanan dan pemerintah daerah setempat perlu meningkatkan pengamanan salah satunya melalui patroli aparat kepolisian maupun pengaktifan ronda malam.
"Kita punya kewajiban untuk menjaga dan menjamin rasa aman bagi masyarakat," katanya.
Harga cengkeh pada musim panen tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam tiga pekan lalu, harga cengkeh di pasar lokal Tolitoli dan Kota Palu sempat menembus Rp105.000,00 per kilogram namun kemudian menurun hingga pekan ini bertengger pada tingkat Rp87.000,00 per kilogram. (A055)
Tolitoli Rawan Rampok Selama Panen Raya Cengkeh
Seorang petani di Kediri, Jawa Timur, sedang menjemur cengkeh. (ANTARA)
Baso mengatakan di Palu, Jumat, rasa aman dan nyaman masyarakat di daerah penghasil cengkeh itu belakangan ini terganggu karena adanya aksi pencurian cengkeh milik petani."
