Pengusaha Sulteng enggan jadi bapak angkat cabang olahraga

id KONI Sulteng,pengusaha sulteng,bapak angkat olahraga,prestasi olahraga

Pengusaha Sulteng enggan jadi bapak angkat cabang olahraga

Ketua Umum KONI Sulteng, Drs Anwar Ponulele MSi. (Antara/Anas Masa)

Tidak ada satupun perusahaan atau pengusaha di Sulteng mau peduli dengan olahraga
Palu (ANTARA) - Ketua Umum KONI Provinsi Sulawesi Tengah, Anwar Ponulele mengakui para pengusaha atau perusahaan enggan menjadi bapak angkat cabang olahraga di daerah itu.

"Tidak ada satupun perusahaan atau pengusaha di Sulteng mau peduli dengan olahraga," katanya di Palu, Rabu.

Ia mengatakan di Sulteng ada banyak pengusaha dan perusahaan besar yang memiliki potensi untuk bisa menjadi bapak angkat cabang olahraga. Namun, hingga kini belum ada satupun perusahaan atau pengusaha yang menjadi bapak angkat.

Menurut dia, tidak adanya pengusaha yang menjadi bapak angkat salah satu cabang olahraga merupakan salah satu faktor perkembangan prestasi di daerah ini masih minim dibandingkan daerah lainnya. Bagaimanapun untuk kelanjutan pembinaan dan peningkatan prestasi, membutuhkan dana yang cukup besar.

Sementara ini, dana pembinaan prestasi olahraga di Sulteng untuk setiap cabang masih berharap pada anggaran KONI Sulteng. Setiap tahun KONI Sulteng hanya mendapatkan dana dari APBD sebesar Rp9 miliar.

Dana itu digunakan untuk kebutuhan operasional KONI dan pembinaan atlet semua cabang olahraga yang ada di Provinsi Sulteng.

"Jika saja ada pengusaha atau perusahaan di Sulteng yang benar-benar memiliki kepedulian dengan pembinaan prestasi olahraga di daerah ini, niscaya akan banyak atlet yang mengukir prestasi di tingkat nasional maupun internasional," kata Ponulele.

Thamrin, salah seorang pengurus salah satu cabang olahraga di Sulteng membenarkan sangat sulit mencari pengusaha atau perusahaan yang mau menjadi bapak angkat. Pengusaha di Sulteng rata-rata hanya berorientasi pada mencari keuntungan dan tidak mau peduli dengan pembinaan olahraga di daerah ini.

Di daerah yang prestasi olahraganya bagus, kata dia, karena ada pengusaha yang peduli menyisihkan dananya untuk menopang kebutuhan cabang-cabang olahraga.

"Ini salah satu faktor yang menyebabkan prestasi olahraga di Sulteng belum bisa maksimal," kata Thamrin.

Cabang-cabang olahraga di Sulteng selama ini hanya berharap dana pembinaan dari KONI dan KONI pun hanya berharap bantuan dari pemerintah.

"Kita tetap berharap ada pengusaha di Sulteng yang bersedia menjadi bapak angkat cabang olahraga," kata Thamrin.

Baca juga: Sulteng target lima emas di PON XX
Baca juga: KONI Sulteng segera tetapkan pelatihan terpusat atlet PON
Baca juga: KONI Sulteng butuh dana Rp14 miliar untuk PON XX