Washington, (Antarasulteng.com) - Amerika Serikat, Sabtu, mengaku khawatir mengenai laporan peningkatan pertempuran antara gerilyawan dan pasukan pemerintah di Republik Demokratik Kongo Timur, meskipun ada seruan internasional agar pihak-pihak yang terlibat menahan diri.
"Kami sangat prihatin dengan laporan penembakan lintas perbatasan," di Kivu Utara, kata Juru Bicara Departemen Luar AS Jen Psaki dalam sebuah pernyataan. Ia mendesak semua pihak "untuk menahan diri dari tindakan yang bisa lebih meningkatkan ketegangan".
Pertempuran terakhir di bagian timur Republik Demokratik Kongo meletus pada Jumat, kurang dari sepekan setelah Kinshasa dan gerilyawan M23 mengumumkan bahwa perundingan perdamaian di Kampala gagal.
Pertempuran lain terjadi pada Sabtu, ketika tentara menyerang posisi M23 di wilayah Mabenga, sekitar 80 kilometer (50 mil) utara Goma dan lebih dekat dengan perbatasan Uganda.
Pernyataan Psaki itu mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan "guna mengatasi rintangan yang tersisa untuk penandatanganan kesepakatan perdamaian akhir, yang akan menciptakan gencatan senjata permanen dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang melakukan kejahatan serius".(Antara/AFP)
Penerjemah: Aryani
Berita Terkait
Bolivia dukung Ekuador disanksi menyusul penggerebekan kedubes Meksiko
Jumat, 26 April 2024 14:48 Wib
China: pengelolaan TEPCO atas air olahan PLTN Fukushima tak meyakinkan
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Belarus desak Ukraina lakukan pembicaraan damai dengan Rusia
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Vietnam ingatkan potensi penipuan saat lakukan perdagangan dengan UEA
Kamis, 25 April 2024 15:02 Wib
Jamaika nyatakan akui kedaulatan negara Palestina
Kamis, 25 April 2024 9:38 Wib
China sebut AS munafik karena kritik hubungannya dengan Rusia
Rabu, 24 April 2024 9:07 Wib