Data 598 KK penyintas Kota Palu akan segera divalidasi

id Huntap mandiri, relokasi mandiri, kota palu, dinas perumahan

Data 598 KK penyintas Kota Palu  akan segera divalidasi

Dokumentasi - Sejumlah anak pengungsi korban bencana gempa dan tsunami bermain di Hunian sementara (Huntara) mereka di Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (12/3/2019). (ANTARA/Mohamad Hamzah/foc)

Palu (ANTARA) - Sekitar 598 data penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang mengikuti program relokasi mandiri segera divalidasi.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Palu Zulkifli, di Palu, Senin, mengatakan 598 Kepala Keluarga (KK) yang sudah terdaftar di program relokasi mandiri di 16 kelurahan dari 46 kelurahan di kota itu.

"Data ini diserahkan dari masing-masing kelurahan dan selanjutnya akan di verifikasi dan divalidasi lintas instansi agar tidak terjadi data ganda," ujar Zulkifli.

Relokasi mandiri atau hunian tetap (huntap) mandiri bagi korban bencana Kota Palu merupakan program pemulihan guna mempercepat penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, meskipun pemerintah telah memfasilitasi pembangunan huntap di lokasi relokasi yang telah di tetapkan.

Di mana, huntap dikhususkan bagi para penyintas yang rumahnya hilang akibat dampak gempa, tsunami dan likuefaksi. Sedangkan korban bencana yang mengalami rumah rusak diintervensi melalui dana stimulan.

Dia menjelaskan pembangunan huntap mandiri bagi korban bencana akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Verifikasi dan validasi dilakukan bersama Kementerian PUPR melalui satuan tugas karena mereka juga mendata lalu data tersebut disandingkan," ucap Zulkifli.

Dia mengimbau, bagi warga yang telah terdaftar sebagai penerima dana stimulan rumah rusak dan penerima huntap lain agar tidak lagi memasukkan data sebagai calon penerima huntap mandiri, karena menyalahi aturan.

Secara teknis, huntap mandiri akan dibangun di atas masing-masing lahan milik masyarakat yang telah terdaftar di program tersebut, dengan ukuran hunian tipe 36 atau dianggarkan Rp50 juta per unit.

"Lahan masyarakat yang dibangunkan huntap mandiri nanti tentunya harus memenuhi kriteria, dalam artian tidak masuk di zona merah dan memiliki alas hak yang sah," katanya.

Dia menambahkan saat ini juga huntap bagi korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat sedang dalam proses pembangunan sebanyak 175 unit, dan sudah terealisasi sekitar 100 unit, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung lainnya seperti jalan, jaringan listrik, drainase dan jaringan air bersih.*