Bulog: Empat daerah di Sulteng sudah salurkan bansos beras PKH

id beras, bansos, bulog, sulteng

Bulog:  Empat daerah di Sulteng sudah salurkan bansos beras PKH

Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Tengah Basirun (kiri) saat meninjau gudang beras Bulog di Kelurahan Tondo Kota Palu. (Foto Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah hingga kini sudah menyalurkan jatah bantuan sosial (bansos) berupa beras yang diperuntukkan bagi peserta program keluarga harapan (PKH).

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah Basirun di Palu, Selasa mengatakan empat daerah yang menyalurkan bansos PKH itu, antara lain Kota Palu, Kabupaten Poso, Tolitoli dan Kabupaten Sigi, sementara tujuh daerah lain seperti Kabupaten  Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Donggala, Morowali dan Morowali Utara diharapkan dalam waktu dekat juga akan disalurkan kepada penerima manfaat PKH itu.

Basirun tidak menjelaskan aturan mekanisme penyaluran bansos beras PKH karena pihak Bulog hanya sebatas menyediakan stok beras di gudang.

Menurut dia, penyalurkan beras PKH itu sampai titik terdekat penerima bansos beras di masing-masing kabupaten, kecamatan hingga desa/kelurahan itu merupakan tanggung jawab penuh dari pihak pemenang tender angkutan/transportasi, yakni PT Dos Ni Roha, yang ditunjuk sebagai penyalur bansos beras PKH di wilayah Sulteng.

"Perusahaan itu sebagai salah satu transporder yang dipercayakan pemerintah menangani masalah angkutan barang, khususnya beras bantuan sosial bagi masyarakat penerima manfaat program PKH di Sulawesi Tengah," ujarnya.

Basirun menyatakan pihaknya menjamin stok beras yang dimiliki Perum Bulog Sulteng saat ini masih cukup memadai.

"Selain masih menguasai stok beras di gudang dalam jumlah yang memadai, kami juga terus gencar melakukan pembelian beras produksi petani di seluruh daerah penghasil beras di Provinsi Sulteng," ujarnya.

Untuk menyerap beras petani,  kata dia, Bulog tetap memperhatikan masalah mutu sebab kualitas beras yang dibeli Bulog harus mengacu pada standar mutu dan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

"Oleh karena itu, kami terus mendorong petani untuk meningkatkan kualitas beras agar bisa memenuhi peryaratan pembelian, sebab jika tidak, Bulog tentu tidak akan membelinya," ujar dia.