KPU Sulteng sasar kelompok perempuan sosialisasi pilkada

id sahran raden,pilkada sulteng,pilkada tahun 2020,perempuan dalam pilkada,responsif gender

KPU Sulteng sasar kelompok perempuan sosialisasi pilkada

Anggota Bidang Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Sulteng, Sahran Raden (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Tidak sedikit perempuan yang menjadi peserta pilkada, baik itu tergabung dalam partai politik, maupun menjadi calon kepala daerah
Palu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tengah memposisikan kelompok rentan seperti perempuan menjadi salah satu sasaran pengenalan pilkada sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada 9 Desember 2020.

"Beberapa strategi pengenalan pilkada, pendidikan pemilih yang dilakukan oleh KPU Sulteng yang difokuskan pada perempuan," kata Anggota Bidang Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Provinsi Sulteng, Sahran Raden, di Palu, Jumat.

Kata Sahran, salah satu strategi KPU Sulteng yakni menggandeng tokoh perempuan dalam mengenalkan pilkada dan melakukan pendidikan pemilih dengan sasaran kaum hawa.

Baca juga: KPU Sulteng: Perempuan penting terlibat untuk sukseskan Pilkada

Penganalan pilkada itu, kata dia, selain dilakukan secara offline dengan menerapkan prokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat, juga dilakukan dengan online atau daring.

Bahkan, KPUD Sulteng, sebut dia, membuat satu vidio yang muatannya tentang pengenalan pilkada dan pendidikan pemilih, yang disebarluaskan lewat berbagai instrumen media.

"Di vidio ini kami libatkan langsung beberapa tokoh perempuan yang akan menyampaikan tentang substansi pilkada dan pendidikan pemilih. Vidio ini kami tayangkan, sebarluaskan dan kami putar di berbagai akun media sosial," sebut Sahran.

Menurut Sahran perempuan memiliki tiga peran dalam pilkada. 

"Tidak sedikit perempuan yang menjadi peserta pilkada, baik itu tergabung dalam partai politik, maupun menjadi calon kepala daerah," sebutnya.

Baca juga: KPU tetapkan DPS pilkada Sulteng 2.018.722 pemilih

Peran kedua yakni keterlibatan perempuan dalam menyelenggarakan pilkada/pemilu dimana banyak perempuan terlibat sebagai penyelenggara pilkada yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng.

"Sekitar 20 - 30 persen perempuan yang terlibat atau menjadi penyelenggara pemilu di Sulteng," kata Sahran.

Peran ketiga yaitu sebagai pemilih. 

Ia berharap perempuan dalam menentukan pilihan memperhatikan visi dan misi calon yang responsif gender, sehingga kelak penyelenggaraan pembangunan tidak mengabaikan hak-hak dan perlindungan terhadap perempuan.