Palu (ANTARA) - Bulog Sulawesi Tengah selama periode Januari-Desember 2020 telah menyalurkan beras di daerah itu sebanyak 27.749 ton.
"Beras itu seluruhnya merupakan hasil pengadaan lokal," kata Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng, Basirun di Palu, Selasa.
Ia menjelaskan beras disalurkan untuk program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) mencapai 19.596 ton, bantuan sosial untuk program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) 6.982 ton dan bencana alam 111,830 ton serta lainya 1.058 ton.
Saat ini, kata dia, Bulog Sulteng masih memiliki stok beras dalam jumlah memadai.
"Stok beras yang ada di gudang kami sekarang ini masih mencapai sekitar 15 ribu ton," kata Basirun.
Menurut dia, jika diperhitungkan dengan kebutuhan penyaluran, stok beras sebanyak itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Karena itu, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk khawatir kekurangan beras menghadapi musim tanam (MT) padi pada tahun ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Arnaldo Armando Djanggola menjamin persediaan pangan termasuk beras di daerahnya.
Selain stok yang masih dikuasai Bulog, juga di tingkat pengecer cukup banyak dan harga relatif terkendali.
Secara rutin, kata dia, tim TPID bersama satgas pangan Polda Sulteng dan juga dari Disperindag turun ke pasar-pasar melakukan pengecekan stok dan harga.
Dan hasil evaluasi baik stok sejumlah jenis pangan dan lainnya cukup memadai. Begitu halnya masalah harga tetap terkendali.
Bulog Sulteng pada 2020 salurkan beras 27.749 ton
stok beras di gudang Bulog cukup memadai.(Foto Antara/Anas Masa)
