Pemkot Palu: Ketersediaan hydrant penting dukung proteksi kebakaran

id Kebakaran, damkarpalu, Sudaryano Lamangkona, palu, sulteng

Pemkot Palu:  Ketersediaan hydrant penting dukung proteksi kebakaran

Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano R Lamangkona. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menyebutkan kebutuhan dan ketersediaan hydrant penting dalam mendukung proteksi bahaya kebakaran di kota itu.
 
"Ketersediaan hydrant sangat penting untuk mendukung sistem pencegahan bahaya kebakaran di perkotaan, sekaligus mendekatkan sumber air baku dan mengefisienkan waktu penanganan ancaman kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Sudaryano R Lamangkona yang dihubungi di Palu, Selasa.
 
Dia mengemukakan semakin pesat pembangunan satu kota tidak terlepas dari ancaman bahaya kebakaran, termasuk Kota Palu yang saat ini terus melakukan upaya pengembangan pascabencana 28 September 2018.

Oleh karena itu, penyediaan hydrant perlu di tempatkan di sejumlah titik seperti ruang publik, kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan perindustrian serta pemukiman padat penduduk.

"Terminal air harus didukung dengan ketersediaan sumber air baku yang memadai. Di Palu hydrant umum belum ada terpasang di jalan, yang ada hanya di bangunan gedung, tapi kami belum mengetahui apakah masih berfungsi atau tidak pascagempa," ujar Sudaryano.

Menurut dia, sistem proteksi bahaya kebakaran suatu hal yang penting untuk dipenuhi guna mendukung kelancaran pembangunan kota. Selain itu, kawasan perkantoran saat ini belum optimal menerapkan sistem proteksi kebakaran, oleh karena itu pihaknya terus mendorong upaya pencegahan, salah satunya lewat pembahasan dokumen pembangunan infrastruktur gedung yang dikolaborasikan dengan instansi teknis terkait melalui rekomendasi untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembangunan.
 
"Tujuan ini sebenarnya untuk memberikan perlindungan, bukan hanya perlindungan pada setiap aktivitas di dalam gedung tetapi juga sebuah perlindungan investasi, sayang investasi begitu besar lalu terjadi kebakaran hanya dalam hitungan waktu singkat mengalami kerugian materil," ucap Sudaryano.

Dia menambahkan, peristiwa kebakaran di Palu pada tahun 2020 cenderung mengalami penurunan yakni sekitar 143 kasus, jika dibandingkan 2019 cukup signifikan sekitar 171 kasus dengan rata-rata kejadian yakni kebakaran rumah penduduk, termasuk sebaran peristiwa yang sebelumnya dominan di Kecamatan Palu Selatan beralih ke Kecamatan Mantikulore.

"Kasus kebakaran dominan disebabkan hubungan arus pendek. Pencegahan bahaya kebakaran perlu didukung semua pihak agar angka kasus tersebut dapat diminimalisir," demikian Sudaryano.