Palu (ANTARA) - Kementerian Investasi menyebut Provinsi Sulawesi Tengah masuk kategori tiga besar penanaman modal atau investasi terbaik secara Nasional luar Pulau Jawa pada tahun 2020.
"Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulteng berdasarkan data investasi nasional memberikan kontribusi kepada negara dari sektor industri," kata Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat kunjungan kerja di Palu, Rabu.
Dia menjelaskan, di masa pandemi COVID-19 pada tahun anggaran 2020 dari target investasi Sulteng Rp25 triliun, realisasi justru melebihi target di angka Rp30 triliun lebih.
Meningkatnya realisasi investasi di Sulteng, katanya, menunjukkan bahwa kecenderungan investor menanam modal di provinsi tersebut cukup tinggi. Artinya, sebuah capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Menurut saya, perlu dilakukan penataan kembali, agar investasi tersebut tidak hanya terpaku pada wilayah-wilayah pusat bahan baku, kita perlu menggiring investor untuk menanam modal di wilayah yang bukan menjadi pusat bahan baku, sehingga tercipta pemerataan, salah satunya yang perlu diperhatikan yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu," ujar Bahlil.
Selain itu, ia yakin target investasi di Sulteng di 2021 akan meningkat, sebab dari data investasi nasional di kuartal pertama nilai investasi provinsi tersebut sudah berada di angka Rp9,8 triliun dari total investasi nasional Rp219 triliun kuartal pertama.
"Sesungguhnya investasi Sulteng tinggal pemerataan. Untuk itu kami bersama Pemerintah Sulteng dan Pemkot Palu serta pihak terkait lainnya mencari solusi dan formulasi," kata Bahlil .
Dia memaparkan, esensi kawasan industri bertujuan untuk bagaimana memudahkan investasi baik dari sisi perizinan maupun dari sisi implementasi dalam rangka mendorong pengisian ruang-ruang industri, karena, jangan sampai kawasan industri bukan menjadi tempat yang nyaman bagi para investor, justru menjadi tempat bagi pengelola yang kemudian didorong menjadi kawasan industri tanah.
"Dalam artian, pembebasan lahan jangan dinaikkan menjadi mahal. Saya yakin jika hal itu terjadi maka akan sulit investor berinvestasi dan apa yang sudah di programkan akan menjadi sia-sia," ucapnya.
Olehnya, Pemda perlu memberikan ruang kemudahan-kemudahan investasi, supaya tingkat pertumbuhannya semakin pesat.
"Kita perlu buat satu kesepakatan, supaya promosi KEK dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Tujuannya adalah menarik minat investor masuk. Hal ini tidak terlepas dari upaya untuk meningkatkan pertumbuhan investasi di Sulteng," katanya.
Berita Terkait
KPU Kota Palu gelar sosialisasi ajak semua pihak sukseskan pilkada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 14:30 Wib
BPJN-Sulteng segera lanjutkan pengerjaan jembatan mangkrak di Tongoa
Minggu, 5 Mei 2024 14:29 Wib
Lapas Kolonodale Kelas IIB manfaatkan SAE green house hidroponik bina narapidana
Minggu, 5 Mei 2024 14:28 Wib
Realisasi pajak Sulteng Rp2,22 triliun triwulan 1 tahun 2024
Minggu, 5 Mei 2024 14:26 Wib
Pemprov Sulteng gelar lokakarya wujudkan SDM unggul tahun 2045
Minggu, 5 Mei 2024 11:35 Wib
Perayaan Paskah Oikumene se Sulteng di Palu
Minggu, 5 Mei 2024 1:54 Wib
Kebutuhan warga terdampak banjir di Palu masih didata
Sabtu, 4 Mei 2024 18:26 Wib
Mahasiswa harus kuasai bahasa asing untuk bersaing
Sabtu, 4 Mei 2024 18:25 Wib