"Kami bantu melalui APBD-P 2021 sebesar Rp22 miliar, sesuai dengan yang diminta Pemerintah Kota Palu," ucap Gubernur Rusdi Mastura di Palu, Rabu.
Pemerintah Kota Palu melalui Wali Kota Hadianto Rasyid memohon bantuan Gubernur Sulteng dalam upaya percepatan pemulihan penyintas gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, salah satunya mengenai penyediaan lahan pembangunan hunian tetap penyintas.
Permohonan itu disampaikan oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat bersilaturahim dengan Gubernur Sulteng Rusdi Mastura, berlangsung di ruang kerja Gubernur, di Palu, Rabu.
Wali Kota menyampaikan dua permohonan meliputi pembebasan lahan pembangunan hunian tetap penyintas gempa dan likuefaksi Petobo, yang membutuhkan dukungan anggaran senilai Rp12 miliar, dan pembebasan lahan untuk pembangunan kembali jembatan IV Palu senilai Rp10 miliar.
Gubernur Rusdi Mastura merespon positif permohonan tersebut dengan akan memberikan bantuan dana senilai Rp22 miliar kepada Pemkot Palu, untuk percepatan pemulihan penyintas gempa dan likuefaksi Petobo.
"Saya minta agar proses pembebasan lahan dan pembangunan hunian tetap penyintas gempa dan likuefaksi Petobo dapat dipercepat pelaksanaannya supaya masyarakat cepat bisa tinggal pada rumah yang layak," ujar Gubernur Sulteng.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga meminta kepada Wali Kota Palu Hadianto Rasyid agar menata Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulteng dengan baik.
"Saya minta agar Wajah Kota Palu sebagai ibu kota propinsi dapat ditata dengan baik dan propinsi akan mendukung.," sebut Gubernur.
Penyintas gempa dan likuefaksi Petobo hingga saat ini masih menempati hunian sementara (Huntara) yang dibangun oleh pemerintah di sebelah timur lokasi eks likuefaksi. Penyintas gempa dan likuefaksi Petobo berharap kepada Wali Kota Palu dan Gubernur Sulteng agar segera membangun hunian tetap bagi mereka.
