BPS: Impor Sulteng turun 99 juta Dollar AS sepanjang April 2022

id Sulteng,Impor,Sandi,Ekspor,Bps

BPS: Impor Sulteng  turun 99 juta Dollar AS sepanjang April 2022

Petugas dibantu alat berat memindahkan peti kemas di Terminal peti kemas International Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (22/11/2021). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp/pri

Palu (ANTARA) - Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Sutrisno S Abudungut mengatakan total nilai ekspor Provinsi Sulteng sepanjang bulan April tahun 2022 senilai 839 juta dolar AS.



"Ekspor mengalami penurunan 99 juta dolar AS atau 10,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, impor Sulteng mengalami surplus senilai 858 juta dolar AS selama April 2022 dibanding bulan sebelumnya," katanya di Kota Palu, Kamis.



Dilihat dari komoditas impor, impor Sulteng didominasi oleh kelompok komoditas besi dan baja senilai 260 juta Dollar AS atau 30,94 persen dari total impor, mesin dan pesawat mekanik senilai 177 juta dolar AS atau 21,12 persen dan bahan bakar mineral senilai 162 juta Dollar AS atau 19,27 persen.



Berdasarkan negara asal impor, impor Sulteng pada April didominasi dari sejumlah negara diantaranya dari Tiongkok senilai 448 juta dolar AS, Afrika Selatan senilai 199 juta dolar AS, Australia 69 juta dolar AS, Kazakhstan 30 juta dolar AS.



Selanjutnya 4,7 juta dolar AS dari Malaysia, 4,6 juta dolar AS dari Jepang, 3,8 juta Dollar AS dari Rusia, 3,6 juta Dollar dari Vietnam,



"Pelabuhan bongkar impor di Sulteng selama April 2022 didominasi pelabuhan di Kabupaten Morowali senilai 839 juta Dollar AS atau seluruh dari nilai impor Sulteng pada bulan tersebut,"ujarnya.



Sementara itu total ekspor Sulteng pada April senilai 1,7 miliar dolar AS, naik 12,5 juta dolar AS atau 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.



Kontribusi terbesar terhadap ekspor Sulteng berasal dari besi dan baja senilai 1,3 miliar dolar AS atau 76 persen dari total nilai ekspor.



Berikutnya disusul komoditas nikel yang berkontribusi senilai 198,4 juta dolar AS atau 11,69 persen dan bahan bakar mineral senilai 108 juta atau dolar AS atau 6,36 persen dari total ekspor.



Sutrisno mengatakan kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing dibawah 6 persen.