Gubernur Sulawesi Tengah dorong petani tanam capai atasi inflasi

id Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, cabai, pertanian, morut, sulteng

Gubernur Sulawesi Tengah  dorong petani tanam capai atasi inflasi

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura. Saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan penanaman cabai di Kabupaten Morowali Utara, Ahad (23/10/2022). ANTARA/HO-Perkopim Setda Pemprov Sulteng

Sulteng Morowali Utara (ANTARA) -
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura minta petani di provinsi itu menanam cabai guna mengendalikan inflasi, apalagi komoditas tersebut cepat tumbuh dan cepat panen.
 
"Cabai menjadi salah satu solusi menekan inflasi di daerah, karena prosesnya cepat tumbuh dan berbuah," kata Rusdy saat kegiatan menanam cabai di Kabupaten Morowali Utara, Ahad.
 
Ia menjelaskan, bukan berarti petani yang sudah konsisten menanam komoditas unggulan beralih. Bagi petani yang berkonsentrasi pada tanaman hortikultura perlu mengembangkan produksi cabai membantu pemerintah meningkatkan ketahanan perekonomian daerah.
 
Oleh karena itu, ia meminta kepala daerah di provinsi itu mendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang berpotensi diolah untuk ditanami komoditas pertanian, tidak terkecuali lahan tidur.
 
Guna mendukung akses petani memperoleh modal, kepala daerah juga diminta memfasilitasi petani memperoleh pinjaman di bank melalui program kredit usaha rakyat (KUR), karena Pemprov Sulteng telah membangun kerja sama dengan perbankan seusia arahan Presiden Joko Widodo.
 
"KUR sangat membantu masyarakat mendapatkan modal untuk memajukan usaha mereka, tidak terkecuali pertanian," kata Rusdy.
 
Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, produksi cabai rawit di provinsi itu pada 2021 sebanyak 21.757 ton. Jumlah ini menurun dibandingkan 2020 yang sebanyak 25.042 ton. Daerah sentra tanaman ini berada di Kabupaten Parigi Moutong, Tojo Una-una, Poso, Morowali, Buol, Banggai dan Donggala.
 
Sedangkan produksi cabai merah pada 2021 sebanyak 6.338 ton, dengan lokasi sentra yakni Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Donggala, Morowali, Sigi dan Kota Palu.
 
"Produksi tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya, dan kami berharap instansi teknis terkait perlu menyiapkan kebutuhan petani supaya mereka bisa hidup sejahtera," ujar Rusdy.
 
Ia menambahkan, pengembangan sektor pertanian sejalan dengan konsep Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui program smart village atau pembangunan desa berbasis penerapan teknologi tepat guna yang juga akan didorong Pemprov Sulteng.
 
"Program ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat, bagaimana mengelola pertanian dengan baik , bercocok yang dengan baik dan Peluang pasar hasil pertanian," kata Rusdy.