BMKG Sulteng ingatkan 11 daerah siaga hujan berpotensi bencana

id BMKG, hidrometeorologi, waspada hujan, hujan, prakiraan cuaca, Kota Palu, Sulteng

BMKG Sulteng ingatkan 11 daerah siaga hujan berpotensi bencana

Ilustrasi - Banjir yang terjadi di Kelurahan Bahoue, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Selasa (2/5/2023). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau 11 daerah di Provinsi Sulawesi Tengah siaga hujan yang berpotensi bencana hidrometeorologi dua hari ke depan.


 


"Perlu diwaspadai, khususnya pada daerah-daerah yang memiliki riwayat dilanda bencana hidrometeorologi," kata Fathan, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu, di Palu, Ahad.


 


Ia menjelaskan, dari hasil pengamatan cuaca yang dirilis BMKG, 11 daerah itu yakni Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Donggala Buol, Tolitoli, Tojo Una-una, Poso dan Parigi Moutong.


 


Meski, peringatan ini hanya berstatus waspada, namun perlu langkah antisipasi oleh pemerintah, pemangku kepentingan dan warga setempat, sehingga bila terjadi situasi darurat akibat dampak hujan dapat diminimalisir.


 


"Dari 13 kabupaten/kota di Sulteng, Kabupaten Sigi dan Kota Palu tidak masuk dalam daftar waspada peringatan dini. Meski begitu, mitigasi perlu di tingkatkan," ujarnya.


 


Analisis BMKG juga menunjukkan curah hujan di provinsi ini didominasi hujan lokal mulai dari intensitas ringan, sedang hingga lebat.


 


Hujan sering turun pada sore hingga malam hari, dan siang hari lebih banyak berawan. Hujan juga tidak merata dan perlu diantisipasi terutama warga yang bermukim di bantaran sungai maupun di sekitar lereng.


 


"Beberapa bulan ke depan curah hujan di Sulteng tidak terlalu signifikan, walaupun begitu perlu diwaspadai potensi hujan lebat tapi tidak merata. Kondisi seperti ini biasanya bisa memicu banjir bandang. Dari pemantauan kami beberapa kabupaten di provinsi ini beberapa waktu lalu dilanda banjir, ini pengaruhi cuaca yang tidak menentu," tutur Fathan.*