DLH Kota Palu ajak masyarakat jaga kelestarian ekologi dari pencemaran

id Mangrove, lingkungan, pencemaran, polusi udara, pantai, laut, dlhpalu, Pemkotpalu, Moh Arif, Sulteng

DLH Kota Palu ajak masyarakat jaga kelestarian ekologi dari pencemaran

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Moh Arif (kedua kiri) menanam bibit mangrove di pantai Kelurahan Baiya Kecamatan Tawaeli Kota Palu yang digagas PT PLN (Persero), Minggu (11/6/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu mengajak masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah ikut menjaga kelestarian ekologi dari pencemaran polusi udara dan sampah di kawasan perkotaan.

 

"Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak pula produksi sampah maupun polusi udara. Maka sudah menjadi tanggung jawab bersama menjaga kelangsungan ekologi," kata Kepala DLH Kota Palu Moh Arif saat menghadiri penanaman mangrove di pantai Kelurahan Baiya Kita Palu, Minggu.

 

Ia menjelaskan, memperbanyak kawasan hijau salah satu cara untuk menghambat laju peningkatan polisi udara, dan tanaman mangrove salah satu jenis tanaman yang cepat mereduksi karbondioksida.

 

Ia juga mengapresiasi PT PLN (Persero) sebagai penggagas kegiatan yang berkolaborasi dengan warga setempat melakukan penanaman mangrove dan aksi bersih pantai sebagai wujud nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

 

"Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan masyarakat. Kami berharap aksi yang dilakukan hari ini dapat memicu komunitas lainnya ikut bergerak membangun hal-hal positif untuk menjaga lingkungan," ucapnya.

 

Pada kesempatan itu ia juga mengajak para pihak di ibu kota Sulteng dapat berpartisipasi meningkatkan kawasan hijau atau ruang terbuka hijau (RTH) melalui intervensi bantuan dana tanggung jawab sosial.

 

Menurut dia, mangrove selain mampu mereduksi polusi udara, juga sebagai tanggul alami dalam menjaga kawasan pantai dari dampak abrasi, termasuk mengurangi risiko dampak tsunami.

 

"Kota Palu memiliki riwayat bencana alam tsunami, maka memperbanyak hutan mangrove adalah bagian dari mitigasi guna mengurangi risiko dampak," kata dia menambahkan.

 

Ia juga mengajak warga tidak membuang sampah di laut, karena sampah sangat memberikan efek negatif terhadap kelangsungan ekosistem maupun biota dan hewan laut lainnya.

 

"Masih banyak sampah plastik ditemukan di pantai. Kerusakan lingkungan tentunya memberikan dampak buruk terhadap makhluk hidup," demikian Arif.