"Kami sangat mendukung kegiatan ini, apabila pariwisata makin berkembang, maka tentunya akan menjadi bagian dalam pemulihan sektor pariwisata," kata Kasiren Kasrem 132/Tadulako Kolonel Inf Abi Kusnianto di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan dengan adanya wisata olahraga juga akan turut membantu dalam mempercepat pemulihan ekonomi di wilayah Sulawesi Tengah pascabencana pada tahun 2018.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulteng Brigjen Pol. Hery Santoso mengatakan Bahaya Off-Road bukan hanya sebagai kegiatan olahraga saja, tetapi juga sebagai ajang promosi wisata.
Ia mengatakan bahwa area medan di Kota Palu atau Sulawesi Tengah, seperti Lembah Palu sangat bagus bagi pecinta Off-Road dikarenakan medannya berupa pegunungan, sungai, rawa-rawa, bukit-bukit dan hutan, sehingga menjadi lebih menarik dan menantang bagi pecinta Off-Road.
Ia mengatakan bahwa area medan di Kota Palu atau Sulawesi Tengah, seperti Lembah Palu sangat bagus bagi pecinta Off-Road dikarenakan medannya berupa pegunungan, sungai, rawa-rawa, bukit-bukit dan hutan, sehingga menjadi lebih menarik dan menantang bagi pecinta Off-Road.
Selain itu, kata dia, kegiatan tersebut juga sebagai ajang meningkatkan dan memperkenalkan olahraga otomotif, khususnya dalam menguji ketangkasan mengemudi dan berkendara.
"Juga untuk mempererat hubungan silaturahmi dan persahabatan sesama pecinta Off-Road di Sulawesi Tengah," katanya.
Adapun peserta yang berpartisipasi dalam Bhayangkara Off-Road tersebut diikuti sebanyak 115 peserta, terdiri dari anggota Polri dan masyarakat yang berasal Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan itu, Kasiren Kasrem 132/Tadulako bersama unsur forkopimda turut mendampingi Wakapolda Sulteng untuk menyerahkan empat buah kursi roda kepada warga yang membutuhkan.
