Pembangkit Listrik 150 MW Akan Masuk Sulteng -

id listrik

Pembangkit Listrik 150 MW Akan Masuk Sulteng -

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Sunaryo mengatakan salah satu perusahaan nasional menyatakan siap membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 150 MW di daerah ini.

"Pekan kemarin, telah ada satu perusahaan yakni PT. Soma Power Indonesia (SPI) yang bertemu langsung Gubernur Sulteng untuk membahas rencana investasi tersebut," katanya di Palu, Senin.

Bambang menjelaskan perusahaan tersebut akan membangun PLTA dengan kapasitas antara 100 sampai 150 megawatt memanfaatkan potensi air Sungai Bongka di Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna.

"Besarnya investasi menurut Direktur Utama SPI, Franky Yason, antara 300-400 juta dolar AS," ungkapnya.

Dalam pertemuan itu, kata Bambang, tujuan dibangunnya PLTA yakni menyediakan suplai tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan energi di sistem kelistrikan Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, dan pada umumnya di Sulteng.

Sementara itu Direktur Utama SPI Franky Yason mengaku telah mengantongi izin prinsip yang ditandatangani Gubernur Sulawesi Tengah, dan izin prinsip penanaman modal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dilengkapi dengan hasil tudi kelayakan dan rekomendasi penggunaan hutan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah.

Di tempat terpisah, Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyatakan sangat mendukung rencana investasi tersebut.

Dia meminta perusahaan tersebut segera melengkapi semua persyaratan perizinan sesuai undang-undang yang berlaku.

Menurut gubernur, saat ini beban puncak sistim kelistrikan Sulawesi Tengah mencapai 118 megawatt, sementara daya mampu mencapai 156 MW, sehingga sistim kelistrikan Sulawesi Tengah secara total surplus 38 MW.

PLN juga terus mengusahakan satu sistim interkoneksi kelistrikan Sulawesi yang dapat menghubungkan seluruh wilayah di pulau ini dalam satu sistem kelistrikan seperti sistim yang sudah terbangun di Jawa-Bali dan Sumatera.

"Kami hanya membutuhkan perusahaan yang serius untuk membangun daerah ini," ujar gubernur.