Wali Kota Palu serap aspirasi masyarakat melalui kunjungan lapangan

id Walikotapalu, Hadianto Rasyid, Pemkotpalu, kebersihan, PJU, sulteng

Wali Kota Palu serap aspirasi masyarakat melalui kunjungan lapangan

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengunjungi warga Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantokulore guna menyerap aspirasi warga sekaligus mengidentifikasi permasalahan di lapangan, Minggu (6/8/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Hadianto Rasyid menyerap aspirasi masyarakat melalui kunjungan lapangan yang menjadi agenda rutin pemerintah setempat di akhir pekan guna mengidentifikasi permasalahan di masing-masing wilayah.

 

"Giat rutin ini untuk melihat lebih dekat apa yang menjadi kebutuhan dan masalah dihadapi masyarakat di 46 kelurahan, supaya Pemerintah Kota Palu cepat melakukan intervensi," kata Hadianto saat bertemu warga Kelurahan Tanamodindi di Palu, Minggu.


 


Ia menjelaskan, bagi dirinya kunjungan lapangan sangat penting karena sebagai upaya percepatan kesuksesan pembangunan di ibu kota Sulteng, dengan melihat langsung permasalahan maka masalah itu cepat ditangani melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis.


 


Di Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantokulore, katanya, usulan warga mengenai penerangan jalan umum (PJU) untuk dipasang pada wilayah yang minim penerangan.


 


Menjawab usulan itu, Wali Kota mengupayakan PJU dan direncanakan tahun 2024 pihaknya menambah sebanyak 6.000 penerangan jalan, supaya tidak hanya kawasan perkotaan terang, gang serta jalan di pinggiran kota juga terang.

 

"Tahun 2022 Pemkot Palu menyelesaikan pemasangan 11.400 PJU, dan tahun 2023 kami lakukan evaluasi hasil pemasangan penerangan jalan," ucapnya.

 

Khusus PJU, kata dia, Pemkot Palu menggunakan lampu LED yang dinilai hemat energi, dari sebelumnya tagihan senilai Rp3,5 miliar per bulan, kini mampu ditekan hingga Rp1 miliar per bulan dan anggaran mampu diefisienkan Rp2,5 miliar per bulan.

 

Ia juga menyampaikan, saat ini masih banyak drainase di kawasan perkotaan dipenuhi sedimentasi, sehingga saat terjadi hujan air meluap hingga ke badan jalan hingga merendam pemukiman warga.


 


"Drainase yang dibangun pemerintah sebelumnya hingga kini belum tuntas pembersihan sedimentasinya. Oleh karena itu kami meminta warga jangan membuang material pasir atau sampah ke dalam drainase, karena sangat mengganggu sirkulasi aliran air," kata dia menuturkan.


 


Di kesempatan itu, wali kota juga mengajak warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing di mulai dari lingkungan keluarga.


 


Karena, Pemkot Palu telah berkomitmen menjadikan kota ini sebagai daerah bebas dari sampah guna mewujudkan lingkungan yang asri, tertib, aman dan nyaman bagi seluruh penduduknya.


 


"Saya berharap kita semua sadar akan kebersihan lingkungan, karena kebersihan adalah bagian dari pada iman, dan kota ini layak dikunjungi semua orang," demikian Hadianto.