Jakarta (ANTARA) - Perusahaan penerbangan PT Pelita Air Service (Pelita Air) kembali menambah armada baru pesawat jenis Airbus A320 sebagai komitmen untuk meningkatkan konektivitas udara nasional.
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pesawat ini adalah pesawat ke-8 dari 11 yang sudah dipesan untuk tahun 2023.
"Pesawat yang ke-9 dan ke-10 akan tiba di minggu ke-4 Oktober dan pesawat yang ke-11 di akhir November 2023," ujarnya.
Dikatakannya, amanat dari Pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara Nasional dan tingginya minat masyarakat merupakan faktor utama yang mendorong perusahaan untuk terus menambah jumlah armadanya agar bisa menambah frekuensi penerbangan dan rute-rute penerbangan yang baru.
Tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air, lanjutnya, tercermin dari tingkat keterisian kursi (Seat Load Factor) dari maskapai tersebut di kuartal III 2023, dimana dari periode 1 Juli hingga 24 September sudah mencapai rata-rata 83 persen.
Perusahaan penerbangan yang merupakan bagian dari entitas anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut menyatakan komitmennya untuk selalu mengutamakan untuk memberikan layanan terbaik serta kenyamanan masyarakat.
"Kami berharap dapat memberikan alternatif pilihan penerbangan yang nyaman, aman dan menyuguhkan pengalaman berkesan bagi para penumpang," ujar Dendy Kurniawan.
Berita Terkait
DPR tekankan peran penting parlemen atasi isu air di World Water Forum
Rabu, 15 Mei 2024 9:57 Wib
Jatiluwih bersolek sambut delegasi World Water Forum Ke-10
Jumat, 10 Mei 2024 10:43 Wib
Merawat Bumi, tanah, dan air ala Kung Fu Panda
Senin, 6 Mei 2024 9:43 Wib
Polri dirikan posko lalu lintas amankan World Water Forum di Bali
Jumat, 3 Mei 2024 14:17 Wib
UNICEF dukung fasilitas air-sanitasi pada puskesmas di Sumbawa Barat
Jumat, 3 Mei 2024 9:19 Wib
RI perjuangkan inovasi pendanaan infrastruktur air di WWF ke-10 Bali
Selasa, 30 April 2024 10:32 Wib
Merawat air merawat kehidupan
Minggu, 28 April 2024 11:43 Wib
China: pengelolaan TEPCO atas air olahan PLTN Fukushima tak meyakinkan
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib