Toboli - Togean - Gorontalo kini dilayari kapal feri

id Kapal Feri

Toboli - Togean - Gorontalo kini dilayari kapal feri

KMP Tuna Tomini saat bersandar di Dermaga Feri Toboli, Minggu (15/1) malam, disambut meriah warga Parigi. (Antarasulteng.com/Humas Parimo)

Rute Toboli-Wakali-Gorontalo-Amnapa ini akan dilayari dua kali sebulan.
Parigi (antarasulteng.com) - Masyarakat yang membutuhkan akses transportasi laut dari Toboli, Kabupaten Parigi ke Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, kini bisa memanfaatkan jasa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tuna Tomini milik Perum Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

Kapal feri berkapasitas 200 penumpang itu bersandar di dermaga penyeberangan Toboli, Minggu (15/1) malam, dan disambut antusias ratusan warga dan jajaran Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kabupaten Tojo Unauna seperti Kadis Perhubungan Sulteng Abdul Haris Rengga dan Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dan Kepala Perum ASDP Luwuk, Arifudin.

Peresmian beroperasinya KMP Tuna Tomini ini ditandai pengguntingan pita oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Hj. Noorwachida Prihatini S Tombolotutu. 

Nahkoda KM Tuna Tomini Eko Wiyono seperti dikutip Humas Pekab Parimo mengatakan kapal feri itu akan melayani penumpang, kendaraan dan barang campuran untuk rute Toboli ke Wakai, Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, lalu ke Gorontalo. Setelah dari Gorontalo balik lagi ke Wakai, ke Ampana lalu kembali ke Wakai dan Toboli.

"Jadi ke Toboli itu jadwalnya dua kali sebulan yaitu pekan kedua dan keempat," ujarnya.

Eko menyebutkan waktu tempuh Toboli - Wakai kurang lebih 14 jam dengan tarif Rp97.000 perorang. 

"Kalau bawa kendaraan atau barang, ada hitungannya tersendiri," kata Eko yang mengaku memiliki 19 orang kru.

Kepala ASDP Luwuk Arifudin berharap masyarakat dapat memanfaatkan kapal itu secara maksimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyaraat. 

Dibandingkan menggunakan transportasi darat, naik KMP Tuna Tomini akan jauh lebih murah. 

"Tarif ini sangat terkangkau oleh masyarakat. Kalau lewat darat, tentu mebutuhkan waktu dan biaya lebih besar," harapnya

Kepala Dinas Perhubungan Sulteng Abdul Haris Renggah mengatakan keberadaan dermaga dan KMP Tuna Tomini akan banyak sekali membantu masyarakat khususnya dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan kesra.

Ia juga berharap Bupati H Samsurizal mendorong pemerintah pusat agar mengadakan kapal baru berkapasitas 600 GT, mengingat rute yang dilalui kapal ini adalah laut lepas Teluk Tomini yang terkenal dengan gelombang yang cukup tinggi. 

"Pak bupati berharap kapal KMP Tuna Tomini ini sandar di Toboli dua kali dalam seminggu. Saya mendukung hal itu, karena niat pak bupati tidak lain untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah ini," ujarnya. 

Sementara Bupati H Samsurizal Tombolotu dalam sambutannya mengatakan akan menjadikan wilayah Toboli sebagai
pusat integrasi transportasi. Terminal bus antarprovinsi sudah dibangun di Toboli. Demikian juga dermaga penyeberangan sudah mulai dimanfaatkan. 

"Tahun 2018 saya sudah usulkan kepada pemerintah pusat agar stasiun kereta api dibangun di Toboli. Saya ingin di Toboli ini transportasinya terintegrasi. Harapannya Toboli ini menjadi pusat kota. Dengan demikian ini akan meningkatkan usaha rakyat kuliner khas warga setempat yakni lalampa Toboli," kata Samsurizal.

Ia berharap kepada masyarakat agar menjaga aset dermaga dan kapal feri itu dengan baik. Yang paling penting bagaimana memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pengunjung yang memanfaatkan kapal itu.  

"Ini adalah aset kita. Saya minta aset di dermaga ini dijaga dengan baik. Personel yang bertugas akagr kapalnya dijaga, terutama berikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pengunjung," pinta bupati. (Humas Pemkab Parimo)