Gunung Lokon Meletus, Tomohon Hujan Debu

id gunung lokon meletus

Gunung Lokon Meletus, Tomohon Hujan Debu

Gunung Lokon saat meletus tahun 2011 (ANTARANews)

Ketinggian debu letusan yang terjadi pada Jumat (21/9) diperkirakan mencapai 2.500 meter dari kawah Tompaluan.
Manado - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina mengatakan, Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus pada Jumat pukul 10.18 WITA dengan ketinggian debu letusan sekitar 2.500 meter.

Debu letusan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, jatuh di areal permukiman dan perkebunan yang berada di sekitar kawah Tompaluan.

Sebagaimana terpantau, beberapa saat setelah letusan, debu vulkanik condong ke arah utara dan mulai jatuh di areal perkebunan, terus mengarah ke permukiman di yang berada di Kelurahan Kinilow dan Kinilow I, Kelurahan Tinoor Satu dan Tinoor.

Kota Manado yang berada di arah utara dari Gunung Lokon diperkirakan ikut mendapatkan dampaknya, karena angin masih bertiup dari arah selatan.

"Walaupun bunyi letusannya tidak terlalu kuat dibanding dengan letusan sebelumnya, namun debu vulkanik yang diletuskan volumenya cukup banyak," kata Nelly Nangka, warga Kelurahan Kinilow I, Kecamatan Tomohon Utara.

Letusan Gunung Lokon yang terjadi pukul 10.18 WITA direspon berbeda-beda oleh warga Kelurahan Kinilow I dan Kinilow, yang letak permukimannya hanya sekitar 2,5-3,5 kilometer dari kawah pusat letusan.

Sebagian warga ada yang sibuk mengurus anak balita agar berada dekat orang tua, lainnya sementara mengangkat baju jemuran, bahkan sebagian besar warga menumpuk berkelompok di ruas jalan kelurahan yang mengarah langsung ke kawah Tompaluan.

"Hingga kini tidak ada informasi kami akan diungsikan. Mungkin saja karena letusan diperkirakan masih sama dengan letusan-letusan lainnya," ungkap Marrie P, warga setempat.

Sementara itu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Bandung, di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina mengatakan, sebelum letusan terjadi peningkatan kegempaan yang terjadi sejak pukul 18.00 WITA pada Kamis (20/9).

Sejak pukul 18.00 hingga 24.00 WITA tercatat tiga kali gempa tektonik jauh, 26 kali gempa dalam, 80 kali gempa dangkal serta tiga kali gempa embusan.

Di periode enam jam selanjutnya pada Jumat (21/9), terekam dua kali gempa tektonik jauh, 28 kali gempa vulkanik dalam, 90 kali gempa embusan serta tujuh kali gempa embusan.

Ketinggian debu letusan yang terjadi pada Jumat (21/9) diperkirakan mencapai 2.500 meter dari kawah Tompaluan.

Pemkot Tomohon sendiri telah membagikan ribuan masker kepada warga. (Ant)