Polres Mediasi Ormas Dan HTI Cegah Konflik

id mediasi hti

Polres Mediasi Ormas Dan HTI Cegah Konflik

Suasa pertemuan antara sejumlah ormas Islam GP Ansor, Badko HMI, PMII, KNPI, Banser Ansor dan Koalisi Pemuda Bangsa Penjaga Benteng NKRI dengan Hizbut Tahrir Indonesia dipimpin Waka Polres Palu Kompol I Wayan Sudarmanta SIK MH, di ruang pertemuan Polres Palu, Jumat (14/4). (Ansor Sulteng.)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepolisian Resort Palu telah memediasi pertemuan sejumlah ormas Islam yang menolak kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di ruang pertemuan Polres, Jumat (14/4), untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami telah dimediasi oleh Polres Palu terkait penolakan kami atas kegiatan HTI. Pertemuan itu dihadiri oleh sejumlah ormas termasuk KNPI dan HTI," kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Tengah Adha Nadjemuddin di Palu, Sabtu.

Pertemuan itu dipimpin oleh Waka Polres Palu Kompol I wayan Sudarmanta SIK MH, dihadiri oleh Pengurus GP Ansor Sulteng, KNPI Kota Palu, Badko HMI, PMII Cabang Palu, Banser Ansor Sulteng, serta sejumlah ormas yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Bangsa Penjaga Benteng NKRI dan HTI Sulteng.

Pertemuan itu berlangsung alot karena terjadi perdebatan antara kelompok ormas Islam yang menolak kegiatan dengan pihak HTI selaku pelaksana kegiatan.

"Kami tidak sepakat apabila ada kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi lain," kata Adha Nadjemuddin.

Adha menyebut saat pertemuan berlangsung GP Ansor Sulteng, Badko HMI Sulteng, PMII Cabang Palu, Banser Ansor dan sejumlah ormas yang tergabung dalam koalisi pemuda bangsa penjaga benteng NKRI menyatakan menolak ideologi negara pancasila diganti dengan ideologi lainnya.

Ketua KNPI Palu Fitri Mastura juga mengakui bahwa Polres Palu telah memediasi pihaknya dengan HTI. KNPI selaku wadah yang membawahi organisasi-organisasi kepemudaan merespon aspirasi dari OKP-OKP yang ada di Kota Palu.

"Saya merespon aspirasi dari OKP-OKP yang ada, dan melihat dinamika, saya sangat tidak ingin terjadi kericuhan atau kekacauan," kata Fitri.

Ketua DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Provinsi Sulawesi Tengah Sadri Ibnu Aras membantah adanya upaya makar dalam kegiatan Masirah Panji Rasulullah yang akan dilaksanakan pada Minggu 16 April 2017.

"Kegiatan Masirah Panji Rasulullah untuk menyiarkan simbol-simbol Islam, bagaimana bendera Rasulullah SAW dan panjir Rasulullah SAW," ungkap Sardi Ibnu Aras, usai menghadiri mediasi di Polres Palu tesebut.

Kata Sardi Ibnu Aras, tudingan adanya upaya makar dalam kegiatan Masirah Panjir Rasulullah adalah keliru. Kegiatan itu murni dakwah Islam. Kegiatan Masirah Panji Rasulullah di dalamnya tidak ada upaya penanaman faham kepada masyarakat untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi negara.

Kepolisian belum memberikan izin kegiatan Masirah Panji Rasulullah oleh HTI yang akan dilaksanakan Minggu (16/4) yang di dalamnya terdapat konvoi dari Lapangan Vatulemo dan Tablig Akbar di Masjid Raya Lolu dengan pertimbangan keamanan.