Ratusan Anak Keracunan Dirawat Di UGD RS

id siswa, keracunan

Ratusan Anak Keracunan Dirawat Di UGD RS

Ilustrasi, beberapa siswa SDIT Annisa Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, sedang menjalani perawatan di Rumah sakit akibat karacunan. ( Foto Antara/Andi Firdaus/17)

Palu,  (antaranews.com) - Sejumlah unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit (RS) di Palu, kewalahan menampung pasien anak-anak SD IT Alfahmi Palu, yang diduga keracunan makanan, Senin siang.

Sejumlah rumah sakit yang merawat korban tersebut yakni RS Anutapura Palu, Undata Palu, Bhayangkara Polda Sulteng, Budi Agung, Bala Keselamatan Palu dan Siloam.

"Sudah empat anak yang kami rawat di UGD, kami upayakan tempat tidur tambahan, karena memang saat ini dalam keadaan penuh, terpaksa kami tempatkan di ruang resusitasi dan kursi-kursi, skarag sudah diupayakan, semoga cepat teratasi," kata Direktur RS Undata Palu, dr Reny Lamajido.

Sementara itu, salah seorang orang tua yang anaknya dirawat di UGD RS Anutapura Palu, mengatakan kejadian muntah-muntah itu, terjadi nanti saat berada di rumah.

Kata dia, sekitar pukul 11.00 wita, dia menjemput anaknya di sekolah, sekitar pukul 11.30 Wita, barulah terjadi muntah dan mual, hingga kondisi sang anak lemas dan dibawa ke UGD Anutapura Palu.

"Anak kami mulai lemas dan mengaku sakit di perut," ungkapnya.

Kata dia, sebelum kejadian, anaknya menikmati nasi goreng dan kue yang selama ini disiapkan katering oleh pihak sekolah.

Sementara itu, orang tua murid lainnya, Vita, yang ditemua di RS Bhayangkara Palu mengakui anaknya mengalami muntah-muntah saat berada di sekolah. Namun saat itu, dianggap sebagai hal biasa saja dan langsung dibawah ke rumah.

"Sampai di rumah, anak saya tidak berhenti muntah, dan langsung saya bawa ke RS Bhayangkara Palu," imbuhnya.

Sementara itu, Khaeruddin Saleh, salah satu orang tua yang anaknya tidak mengalami gejala keracunan, mengatakan kejadian itu baru pertama kali terjadi di SD IT Alfahmi.

Sebagai orang tua, yang telah enam tahun menjadi bagian sekolah itu, dirinya mengetahui bahwa pihak sekolah telah menerapkan kontrol yang ketat, terkait kualitas dan asupan gizi dalam penyajian makanan kepada santri.

Dia berharap, semoga kejadian tersebut, membuat pihak sekolah terus meningkatkan kualitas pembinaan dan pelayanan kepada santri, khususnya pengawasan terhadap makanan (skd)