BMKG: Sulteng alami zona puncak curah hujan

id bmkg

BMKG: Sulteng alami zona puncak curah hujan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (.ist)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah mengalami beberapa zona puncak curah hujan, kata Koordinator Analisa dan Pengolahan Data BMKG Balai Wilayah IV Stasiun Meteorologi Kelas II Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Affandi Nugraha Diharsya, Senin.

Ia menjelaskan Sulteng yang terdiri 13 kabupaten dan kota memiliki dua puncak curah hujan, yaitu di musim peralihan seperti pada saat ini.

Sedangkan pada musim-musim yang seharusnya hujan, wilayah Palu mengalami penurunan dibandingkan dengan daerah lain di Sulteng.

Kota Palu, kata Affandi, juga memiliki dua puncak curah hujan.

Sedangkan daerah lainnya di Sulteng seperti Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Banggai, Morowali, dan Morowali Utara mengikuti pola musim yang ada di Indonesia.

Khusus di Sulteng, puncak musim hujan pada musim peralihan saat ini mulai terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret mendatang.

Ia mengatakan curah hujan di sejumlah wilayah Sulteng baru akan mulai menurun pada April hingga Juni 2018.

Menurut analisa dan pemantauan BMKG, peningkatan curah hujan pada musim peralihan ini masih dipengaruhi oleh La Nina yang terjadi beberapa waktu lalu.

Cuaca saat ini juga dipengaruhi masih kuat angin baratan di wilayah sekitar Samudra Pasifik, dan menghangat di peraian bagian utara Pulau Sulawesi seperti di Sulawesi Utara dan Buol bagian utara.

Hal inilah yang menyebabkan curah hujan dengan intensitas tinggi hingga Maret 2018, sehingga perlu diwaspadai oleh masyarakat di beberapa daerah, khususnya Buol dan Tolitoli.

Selain Buol, daerah yang berpotesi besar diguyur hujan lebat adalah Donggala, Banggai, Morowali Utara, Morowali, Banggai Laut, dan Banggai Kepuluauan.

Dampak dari kondisi cuaca ekstrem mulai terjadi di wilayah utara Sulteng yakni Kabupaten Tolitoli pada Minggu (12/2) Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Tolitoli tertutup total, akibat tergenang banjir dengan ketinggian antara 70 sampai 100 sentimeter.

Menurut Kapolres Tolitoli AKBP Muh Iqbal Alqudusy, genangan air terjadi sepanjang sekitar 100 meter pada Kilometer 45, tepatnya di Desa Marissa, Kecamatan Basidondo, Kabupaten Tolitoli.

Lokasi genangan berada pada sebuah cekungan di dalam desa tersebut, sehingga mengakibatkan antrean mobil dari arah Tolitoli ke Palu telah mencapai lebih 500 meter, belum lagi antrean kendaraan dari arah Palu ke Tolitoli.

Aparat kepolisian dibantu warga setempat segera turun ke lokasi melakukan pertolongan dengan membantu pengendara sepeda motor menyeberangkan kendaraannya menggunakan rakit.