Danrem : pertanian pintu masuk atasi kemiskinan

id petani

Danrem : pertanian pintu masuk atasi kemiskinan

Foto ilustrasi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu petani menanam padi. (Foto Antara)


Palu, (Antaranews Sulteng) - Komando Resort Militer 132/Tadulako, Kolonel Inf Agus Subiyanto mengingatkan bahwa pembangunan sektor pertanian adalah pintu masuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan pangan.

"Karena itu, pembangunan sektor pertanian telah mendapat perhatian serius pemerintah pusat dan daerah," katanya ketika menyampaikan arahan pada sekitar 600 peserta Rapar Kerja Daerah Evaluasi dan Pemantapan program Upsus Pajala (padi, jagung dan kedelai) serta babe (bawang dan cabai) yang diselenggarakan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng di Palu, Selasa.

Ia mengatakan sejak 2015, TNI AD telah terlibat dalam program Upaya Khusus (Upsus) Pajala di seluruh Tanai Air, termasuk di Provinsi Sulteng.

TNI AD, kata dia, sejak tahun itu hingga kini terus bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura baik di tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota mendukung program Upsus Pajala di daerah ini.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI PERTANIAN Petani menjahit karung berisi padi hasil panen menggunakan mesin pemanen modern di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (20/11). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendorong petani di Indonesia memanfaatkan dan beralih ke teknologi pertanian modern guna meningkatkan produksi dan pendapatan petani.ANTARASulteng/Mohamad Hamzah. ()

Program Upsus Pajala yang sudah dimulai dari 2015, Sulteng telah menunjukan keberhasilan cukup menggembirakan, meski masih perlu ditingkatkan lagi.

Keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun beberapa tahun terakhir ini tentu terjadi karena peran serta dari semua pihak terkait yang bekerja keras dan bahu-membahu bersama para petani melaksanakan program tersebut di masing-masing wilayah.

Karena itu, Rakerda yang berlangsung beberapa hari ini dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk TNI, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bulog, kelompok tani, pendamping program Upsus Pajala dan petani diharapkan dapat menghasilkan pokok-pokok pikiran untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman Pajala dan Babe di Sulteng pada 2018.

Ia juga mengatakan keberhasilan yang sudah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya di Sulteng dapat dijadikan motivasi, semangat baru bagi semua pihak terkait untuk lebih proaktif lagi dalam melaksanakan program Upsus pajala dan babe di Provinsi Sulteng ke depan.

Dia juga mengajak bersama-sama meningkatkan nasionalismen, sinergitas dan menyatukan tekad untuk mensukseskan swasembada pangan di Sulteng.

Sulteng memiliki potensi lahan yang cukup besar dan apabila potensi itu dapat dimanfaatkan secara optimal,niscaya Sulteng akan mencapai swasembada pangan.