Masyarakat Lindu jaga keberadaan kawasan taman nasional

id lindu, hutan,danau

Masyarakat Lindu  jaga keberadaan kawasan taman nasional

Taman Nsional Lore Lindu (ist)

Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.
Sigi, (Antaranews Sulteng) - Sekretaris Camat Lindu, Sebulon Satinidja minta masyarakat menjaga keberadaan kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) sebagai salah satu cagar biosfer yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia.

"Bukan sebaliknya dirusak atau dirambah hanya karena kepentingan hidup pribadi dan keluarga," katanya di sela-sela sosialisasi survei fokus penyakit schistosomiasis di Desa Tomado, Kecamatan Lindu pekan ini.

Sebulon mengatakan wilayah Lindu berada di sekitar kawasan Taman Nasional.

Desa-desa yang ada seperti Puro`o, Langko, Tomado, Anca dan Olu dikelilingi pegunungan yang hutannya terbilang masih cukup bagus menjadi habitan berbagai jenis satwa, termasuk endemik Sulawesi dan endemik TNLL.

Hutannya yang masih rimbun dan sangat padat hendaknya dijaga dengan baik, bukan sebaliknya dibabat untuk lahan perkebunan demi menompang ekonomi keluarga.

Menurut dia, jika hutan yang ada disekitarnya dirambah guna kepentingan apapun, selain melanggar hukum karena berada di zona inti, juga mengancam habitat flora dan fauna, termasuk air Danau Lindu akan semakin berkurang karena sumber airnya berada dalam kawasan lindung.

Jika airnya danau terus berkurang, maka akan mengancam berbagai jenis ikan di dalamnya. "Dan yang rugi adalah kita sendiri masyarakat di Dataran Lindu," kata dia.

Karenanya, Sebulon mengajak masyarakat untuk segera menghentikan pembukaan lahan kebun dalam areal kawasan tersebut. "Jangan lagi ganggu kawasan TNLL sebagai paru-paru dunia itu," pintanya.

Ia mengatakan kalau mau membuka kebun baru jangan lagi masuk dalam kawasan.

Cukup kebun yang sudah ada diluar kawasan, silahkan diolah dengan baik. Artinya manfaatkan dengan maksimal untuk ditanami berbagai komoditi pertanian dan perkebunan agar produksi bisa meningkat dan pada akhirnya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.

Data TNLL menyebutkan luasreal TNLL sekitar 217 ribu hektare sebagian besar masuk dalam admistrasi pemerintahan Kabupaten Sigi dan sebagian lagi Kabupaten Poso.

Taman Nasional Lore Lindu terletak sekitar 70 kilometer selatan kota Palu dan terletak antara 119?90` - 120?16` di sebelah timur dan 1?8` - 1?3` di sebelah selatan.

Kalau dibandingkan dengan taman nasional lain di Indonesia, ukurannya sedang saja, Taman Nasional ini secara resmi meliputi kawasan 217.991.18 ha (sekitar 1.2% wilayah Sulawesi yang luasnya 189.000 km? atau 2.4% dari sisa hutan Sulawesi yakni 90.000 km?)dengan ketinggian bervariasi antara 200 sampai dengan 2.610 meter di atas permukaan laut. Taman Nasional ini sebagian besar terdiri atas hutan pegunungan dan sub-pegunungan (?90%) dan sebagian kecil hutan dataran rendah (?10%).

Taman Nasional Lore Lindu memiliki fauna dan flora endemik Sulawesi serta panorama alam yang menarik karena terletak di garis Wallace yang merupakan wilayah peralihan antara zona Asia dan Australia.

Kawasan Taman Nasional Lore Lindu merupakan habitat mamalia asli terbesar di Sulawesi yaitu Anoa, babirusa, rusa, kera hantu (Tangkasi), kera kakaktonkea, kuskus marsupial dan binatang pemakan daging terbesar di Sulawesi, musang Sulawesi hidup di taman ini. Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki paling sedikit 5 jenis bajing dan 31 dari 38 jenis tikusnya, termasuk jenis endemik.

Sedikitnya ada 55 jenis kelelawar dan lebih dari 230 jenis burung, termasuk maleo, 2 jenis enggang Sulawesi yaitu julang Sulawesi dan kengkareng Sulawesi. Burung enggang benbuncak juga disebut rangkong atau burung allo menjadi penghuni Taman Nasional Lore Lindu.

Ribuan serangga aneh dan cantik dapat dilihat di sekitar TNLL. Layak diamati adalah kupu-kupu berwarna mencolok yang terbang di sekitar taman maupun sepanjang jalan setapak dan aliran sungai.

Patung-patung megalit yang usianya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun tersebar di kawasan Taman Nasional Lore Lindu seperti Lembah Napu, Besoa dan Bada. Patung-patung ini sebagai monumen batu terbaik di antara patung-patung sejenis di Indonesia.