Wawali Palu: Wali Kota diganggu, saya juga terganggu

id Wawali,pasha ungu,sigit,jurnalis

Wawali Palu: Wali Kota diganggu, saya juga terganggu

Wali Kota Palu Drs Mohamad Hidayat (kedua kiri) dan Wawali Sigit Purnomo Said bersama istri masing-masing dalam sebuah kesempatan. (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Palu (Antaranews Sulteng) - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said yang lebih beken dengan nama Pasha Ungu, menggelar silaturahmi dengan sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Jumat petang.

Mengenakan kemeja biru lengan panjang bermotif kembang putih di dada, dipadu celana dan peci hitam, Pasha berbincang lepas dan santai dengan wartawan yang antara lain dihadiri Kepala Biro Antara Palu Rolex Malaha dan Pemred Harian Mercusuar Tasman Banto.

Di sela perbincangan serius dengan jurnalis, lelaki kelahiran Palu 38 tahun itu, sempat menyinggung pemberitaan media dengan judul sangat menyolok di sebuah koran harian lokal, seolah Wali Kota Palu Drs Moh. Hidayat ditangkap polisi karena kasus narkoba.

"Kenapa koq media memberitakan hoax. Sudah tahu itu hoax, koq masih diberitakan. Ini permainan dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengganggu pak wali kota yang sedang fokus bekerja membangun kota ini," ujarnya.

"Teman-teman wartawan harus tahu bahwa saya bukan tipe wakil wali kota yang senang kalau wali kota diganggu. Kalau pak wali diganggu, saya juga terganggu, begitu sebaliknya. Tidak ada yang senang kalau salah satu diganggu," kata suami Adelina Wilhelmina ini.

Sigit mengaku sangat terkejut karena setelah berita itu beredar di media sosial, banyak temannya dari Jakarta dan berbagai daerah yang mengucapkan selamat selamat kepadanya.

"Haaa, ada apa ini? Seolah-olah saya itu senang dengan berita tersebut, padahal saya sangat terganggu dengan berita hoax itu," ujarnya.
 
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said bersama Kepala Biro Antara Sulteng Rolex Malaha (kiri) dan Pemred Harian Mercusuar Tasman Banto (tengah). (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Ia mengaku bahwa ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu wali kota karena sikapnya yang keras dan tegas dalam menjalankan kebijakannya selama dua tahun lebih ini.

"Kepada mereka yang mencoba mengganggu kami berdua, ya sabarlah. Dua setengah tahun lagi, masa jabatan ini akan berakhir, efektifnya tinggal dua tahun, nanti berkompetisi di sana (pilkada mendatang)," ujarnya.

Kepada para jurnalis, Pasha Ungu yang mendampingi Hidayat memimpin kota berpenduduk hampir 400.000 jiwa sejak awal 2016 tersebut mengharapkan kritik-kritik yang konstruktif kepada pemerintah kota.

"Kami punya program-program besar untuk kemajuan kota ini dan kesejahteraan penduduknya dan kami sangat membutuhkan dukungan media untuk mengajak peran serta masyarakat serta mengontrol semua kegiatan agar tetap berjalan pada koridornya," ujarnya.

Setelah lebih satu jam bercengkerama dan membicarakan berbagai hal mengenai pembangunan Kota Palu, vokalis band papan atas Indonesia Ungu tersebut menutup pertemuan dengan menyanyikan sebuah lagu berjudul 'Tangan tak sampai' yang sering dinyanyikan Christine Pandjaitan.

Pasha yang didampingi Kabag Humas Nathan Pagasongan itu memainkan sendiri keyboard yang selalu ada di sisi meja kerja sang wakil wali kota, sementara semua wartawan ikut bernyanyi sampai kursi-kursi telah diisi oleh tamu lain yang siap bertemu wawali sehingga para wartawanpun beranjak meninggalkan ruangan.
 
Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said foto bersama jurnalis di ruang kerja wawali Palu, Jumat (6/4) (Antaranews Sulteng/Istimewa)