Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi berharap penanganan masalah terorisme di Poso bisa segera tuntas sehingga daerah ini betul-betul bisa bergerak lebih cepat maju, mandiri dan berdaya saing.
Saat memberikan sambutan pada acara pisah-sambut Kapolda Sulteng di Palu, Selasa malam, gubernur mengatakan bahwa penuntasan masalah terorisme di Poso merupakan pekerjaan rumah bersama yang diharapkan bisa segera tuntas.
Gubernur mengatakan bahwa jajaran pemprov dan masyarakat Sulteng menyambut kedatangan Kapolda baru Brigjen Pol Ermi Widyatno dan mengharapkan kerja sama untuk membangun Sulteng akan lebih baik lagi ke depan.
"Kehadiran bapak Kapolda yang baru ini diharapkan menjadikan Sulteng betul-betul lebih maju, lebih berdaya saing dan mandiri," ujar Longki.
Baca juga: Kapolda Sulteng prioritaskan tangkap DPO terorisme Poso
Sampai saat ini, katanya, ada pekerjaan dari aparat keamanan, khususnya kepolisian yang belum selesai terkait dengan sisa kelompok sipil bersenjata yang ada di wilayah Kabupaten Poso.
"Bapak Brigjen Pol Ketut Argawa (Kapolda lama) juga sudah menyampaikan bahwa masih ada sisa-sisa teroris yang belum tertangkap atau menyerahkan diri. Mudah-mudahan pak Kapolda yang baru dengan dukungan pasukan dan masyarakat Sulawesi Tengah, masalah Poso ini dapat diselesaikan bersama-sama," ujarnya.
Kepada Brigjen Pol I Ketut Argawa bersama ibu, gubernur mengucapkan terima kasih atas kerja sama dalam menjaga keamanan Sulteng yang kondusif sampai saat ini.
I Ketut Argawa yang baru bertugas tiga bulan di Sulteng medapat tugas baru sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi Itwasum Mabes Polri sedangkan Ermi Widiyatno sebelumnya menjabat Wakil Kapolda Riau.
Baca juga: Gubernur: Polri Diharap Lebih Tegas Terhadap Terorisme
Acara pisah sambut yang antara lain dihadiri Ketua DPRD, anggota Forkompimda Sulteng serta sejumlah bupati dan Wali Kota Palu itu mengangkat tema; `yang pergi meninggalkan kesan dan yang datang membawa harapan`.
Mabes Polri mulai April 2018 ini telah mengakhiri Operasi Tinombala yang berlangsung sejak 2015 untuk mengejar anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MTI) pimpinan Santoso (almarhum) yang melakukan aksi teror di Poso.
Operasi untuk mengejar anggota MTI yang diperkirakan masih ada tujuh orang lagi itu diserahkan kepada Polda Sulteng dengan dukungan personel Brimob dari Mabes Polri dan TNI.
Berita Terkait
Gubernur Sulteng menyebut Guru Tua sebagai sosok sang pencerah
Minggu, 21 April 2024 17:49 Wib
Warga tumplek di SIlaturahmi Rakyat Sulteng
Minggu, 21 April 2024 14:38 Wib
Pemprov Sulteng libatkan TNI bantu tingkatkan produktivitas KPN
Minggu, 21 April 2024 12:37 Wib
Musrenbang Sulteng prioritaskan enam agenda pembangunan daerah
Jumat, 19 April 2024 14:17 Wib
Sebanyak 282,74 hektare lahan sawit PT ANA telah diciutkan
Kamis, 18 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemkab Bangka percepat keruk Pelabuhan Jelitik
Rabu, 17 April 2024 9:19 Wib
Gubernur Sulteng: Jadikan momen Idul Fitri perkuat silaturahim
Rabu, 10 April 2024 9:26 Wib
Gubernur-Sulteng serahkan dana hibah pengamanan Pilkada 2024
Kamis, 4 April 2024 22:16 Wib