Warga Palu borong sejumlah kebutuhan pokok

id sembako, sulteng,pasar, murah

Warga Palu borong sejumlah kebutuhan  pokok

Asisten II Pemprov Sulteng Dr.Bunga Elim Somba (baju dinas/tengah) saat meninjau pasar murah dalam rangka bulan suci ramadhan di Palu. (Foto Anas Masa)

Kegiatan ini sangat membantu warga karena bisa berbelanja berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga relatif lebih murah," kata Ny Yuni( 54), seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Kelurahan Papuli, Kecamatan Tatanga Kota Palu.
Palu, (Antaranews Sulteng) - Warga Kota Palu, khususnya ibu rumah tangga memborong sejumlah kebutuhan pokok di lokasi pasar murah di Kelurahan Palupi dan digelar dari tanggal 8-9 Mei 2018.

Kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Sulteng dalam rangka menghadapi bulan suci Ramadhan tersebut sejak dibuka gubernur pada Selasa (8/5), langsung dipadati warga untuk berbelanja berbagai bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan.

Pada Rabu (9/5) yang merupakan hari terakhir pelaksanaan pasar murah sejak pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 12.00 WITA warga masih terus berdatangan membeli bahan kebutuhan pokok dan lainnya.

"Kegiatan ini sangat membantu warga karena bisa berbelanja berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga relatif lebih murah," kata Ny Yuni( 54), seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Kelurahan Papuli, Kecamatan Tatanga Kota Palu.

Sejumlah bahan kebutuhan pokok yang dibelinya adalah minyak goreng, telur ayam, gula pasir, beras dan susu manis.

Harga minyak goreng kemasan dijual distributor Rp12.500/kg, gula pasir Rp11.000/kg dan beras Rp9.500/kg.

Hal senada juga disampaikan Ny Mulyono dan ia menyambut baik kegiatan tersebut karena warga bisa membeli kebutuhan sehari-hari yang memang sangat mereka butuhkan.

Seperti saya ini, kata dia, tempat tinggal di Kelurahan Birobuli Selatan. "Saya datang ke pasar murah karena saya tahu, harga yang dipatok distributor relatif lebih murah dibandingkan di pasaran," ujarnya.

Menurut dia, yang namanya pasar murah dipastikan harganya juga murah.

Hanya saja, kebanyakan warga mengeluh waktu pelaksanaan pasar murah sangat singkat dua hari saja. Seyogyanya waktu ditambah lagi paling tidak satu minggu agar lebih banyak warga yang datang berbelanja, khususnya kebutuhan untuk bulan Ramadhan dan Lebaran.

Beberapa BUMN yang ikut terlibat dalam kegiatan itu adalah Bulog Sulteng, PT Pertamina, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID).

Juga beberapa IKM (Industri Kecil Menengah), khusus menjual berbagai jenis kue kering untuk lebaran dan 20-an distributor/agen berbagai kebutuhan pokok dan barang campuran lainnya.

Gubernur Sulteng saat membuka pasar murah berharap harga bahan pokok di pasaran tetap stabil dan terkendali.

Karena itu, pasokan barang/bahan pokok perlu diawasi agar berjalan lancar.