Palu, (Antaranews Sulteng- Perekonomian masyarakat di Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, pascagempa bumi 7,4 SR dan gelombang tsunami pada 28 September 2018, kini semakin pulih.
Pantauan Antara, Jumat, sarana-sarana vital ekonomi di kota itu sudah semakin tumbuh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Pusat-pusat ekonomi seperti pasar-pasar tardisional, modern, usaha kecil menengah (UKM), stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), pertokoan, dan kios-kios pengecer berbagai jenis kebutuhan sehari-hari yang selama beberapa hari setelah gempa dan tsunami lumpuh total, kini dalam sepekan terakhir tampak mengeliat kembali.
Masyarakat sudah tidak lagi kesulitan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok dan keperluan rumah tangga, karena aktivitas pedagangan sudah kembali normal.
Paling tidak, kata Edy Frijot warga di bilangan Jalan Kancil Palu Selatan, kebutuhan pangan dan juga bahan bangunan sudah bisa diperoleh dengan mudah, meski harganya memang mengalami kenaikan. "Tapi kenaikannya masih wajar. Apalagi dalam kondisi seperti ini tentu biaya transportasi naik," katanya.
Hampir sebagian besar komoditi pangan dan juga bahan bangunan yang diperdagangkan di Kota Palu didatangkan para distributor dari berbagai daerah seperti selama ini dari Makassar dan Surabaya.
Karena itu, menurut dia, wajar jika harganya mengalami kenaikan. "Lagi pula kenaikannya masih dalam batas kewajaran," ujarnya.
Dia menambahkan suasana di pusat-pusat perekonomian saban hari terlihat ramai. Aktivitas jual-beli sudah kembali normal.
Ini tandanya bahwa perekonomian masyarakat di Kota Palu berangsur-angsur mulai pulih kembali. "Palu pasti bangkit dari keterpurukan ekonomi," katanya.
Pemerintah provinsi dan kota terus mendorong para pelaku usaha untuk kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. "Jangan takut, sebab pemerintah menjamin keamanan berusaha di Ibu Kota Provinsi Sulteng," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Arief Latjuba.
Pemerintah terus mengawasi dan berusaha untuk menyiapkan stok pangan dan lainnya dalam jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Terutama kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan dasar harus selalu tersedia dalam jumlah memadai dengan harga stabil dan terkendali.
Berita Terkait
BMKG optimalkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:38 Wib
Gempa magnitudo 7,5 dan 6,6 guncang Taiwan, Jepang peringatkan tsunami
Rabu, 3 April 2024 9:36 Wib
Pembongkaran Rusunawa yang rusak di Palu
Selasa, 26 Maret 2024 18:29 Wib
BMKG dorong pakar kebumian kaji potensi gempa bumi di Laut Jawa
Minggu, 24 Maret 2024 9:38 Wib
Gempa Tuban dirasakan hingga di Semarang
Jumat, 22 Maret 2024 20:08 Wib
Gempa magnitudo 5,4 terjadi di Memberamo Raya Papua
Kamis, 21 Maret 2024 8:37 Wib
Gempa 5,1 magnitudo di Karatung Sulut tidak berpotensi tsunami
Senin, 18 Maret 2024 8:25 Wib
BMKG catat sebanyak 429 kali gempa di Sulteng sejak Januari hingga Maret 2024
Rabu, 13 Maret 2024 21:37 Wib