Rektor : re-akreditasi prodi prioritas kerja menuju peralihan status IAIN-UIN

id iain

Rektor : re-akreditasi prodi prioritas kerja menuju peralihan status IAIN-UIN

Rektor IAIN Palu Prof Sagaf S Pettalongi menyampaikan sambutan sekaligus membuka rapat kerja tahunan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di Aula IAIN Palu pada, Sabtu 9/2. Raker FTIK itu mengangkat tema "Peningkatan kinerja dan optimalisasi  tata kelola di FTIK," di ikuti kurang lebih 50 peserta. (Muhammad Hajiji) (Muhammad Hajiji/)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi menyatakan re-akreditasi program studi (Prodi) semua fakultas menjadi prioritas kerja 2019, sebagai bentuk persiapan peralihan status perguruan tinggi Islam negeri tersebut menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

"Salah satu indikator nasional kulitas atau mutu perguruan tinggi yaitu diukur dengan akreditasi. Karena itu, akreditasi menjadi hal yang sangat penting," ucapnya di Palu, Sabtu.

Ia membuka rapat kerja tahunan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) di Aula IAIN Palu. Raker FTIK itu mengangkat tema "Peningkatan kinerja dan optimalisasi  tata kelola di FTIK," diikuti kurang lebih 50 peserta.

Dalam sambutannya ia mengemukakan di fakultas pencetak tenaga pendidik itu, terdapat kurang lebih sekitar 4 prodi yang perlu di akreditasi dari C-B dan dari B menjadi A.

Pakar Managemen Pendidikan itu mengemukakan, pada 2018 bagian perencanaan dan keuangan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp150 juta lebih, untuk re-akreditasi beberapa program itu.

Namun, hal itu belum termanfaatkan secara maksimal, salah satu faktornya karena IAIN Palu terdampak bencana gempa, tsunami dan penjarahan.

"Tahun ini kita prioritaskan kembali, didukung dengan ketersediaan anggaran walaupun jumlah tidak terlalu tinggi. Namun, minimal dapat merubah predikat akreditasi beberapa prodi," ujar Wakil Ketua MUI Sulawesi Tengah itu.

Dirinya menekankan kepada FTIK agar segera melakukan pendataan jumlah alumni, serta alumni yang telah bekerja di instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha swasta dan sebagainya.

Data alumni itu penting. Karena menunjang percepatan perubahan predikat akreditasi program studi dari C menjadi B dan dari B menjadi A.

Selain data tersebut salah satunya, peningkatan kinerja dan disiplin kerja harus di perhatikan dan di genjot agar upaya yang di inginkan dapat terealisasi.

"Disiplin kerja harus mulai dari atas, dari rektor, wakil rektor, dekan, wakil-wakil dekan, kabag, kasubag dan seterusnya," sebut dia.

IAIN Palu lewat kepemimpinan Prof Dr Sagaf S Pettalongi MPd mengusung visi bermutu dan berdaya saing. Visi ini, sejalan dengan visi Kementerian Agama RI 2019.

Sementara itu Dekan FTIK IAIN Palu, Dr Mohammad Idhan mengemukakan merancang dan menyusun program kerja yang baik, yang berkualitas dan bermutu akan bermuara pada kesuksesan.

Karena itu, ia menyebut raker harus benar-benar mengkonstruksi program yang berkualitas. Tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban.

Dia menerangkan banyak aspek yang belum termaksimalkan di FTIK, hal itu dapat dilihat dari jalannya proses akademik yang telah berjalan setahun lebih di FTIK.

Olehnya, tema raker merupakan kritik bagi FTIK itu sendiri, untuk berbenah menuju kesuksesan dlam meningkatkan mutu dan kualitas.

Sebelumnya, Kementerian Agama lewat Direktur PTKI Prof Dr Arskal Salim telah memberikan sinyal bahwa IAIN Palu dapat menjadi salah satu PTKIN di Indonesia untuk peralihan status menjadi UIN.

IAIN Palu di minta untuk menyiapkan seluruh persyaratan itu, termasuk akreditasi sebagai salah satu indikato terpenting dalam perilahan status.