60 persen pakan ternak di kendari dipasok dari luar

id pakan

60 persen pakan ternak di kendari dipasok dari luar

Kepala Dinas Peternakan Kendari, Siti Ganef. (foto ANTARA/ Azis Senong)

Untuk meningkatkan produksi peternakan di Kota Kendari, pemerintah kota akan terus memaksimalkan pabrik pakan ternak yang dibangun di Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu dengan membangun kemitraan dengan berbagai pihak terutama yang menyediakan bah
Kendari (ANTARA) - Kelangkaan pakan ternak yang banyak dirasakan peternak hingga saat ini, karena kemampuan hasi produksi sebuah pabrik pakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara hanya mampu menghasilkan antara 30-40 persen dari total kebutuhan, sehingga sekitar 60 persen masih harus di datangkan dari luar Sultra.

"Untuk meningkatkan produksi peternakan di Kota Kendari, pemerintah kota akan terus memaksimalkan pabrik pakan ternak yang dibangun di Kelurahan Watulondo Kecamatan Puuwatu dengan membangun kemitraan dengan berbagai pihak terutama yang menyediakan bahan baku untuk kebutuhan pabrik," kata Kadis Pertanian Kota Kendari, Siti Ganef di Kendari, Selasa.

Menurut Siti Ganef, meskipun pabrik pakan ternak yang ada baru mampu memproduksi 30-40 persen dari total kebutuhan petani, namun ekspansi ke depan akan bisa ditingkatkan dengan harapan peternak ayam lokal tidak lagi harus membeli pakan dari luar daerah.

Selama ini 60-70 persen kebutuhan pakan ternak di Kota Kendari masih disuplai dari Makassar dan Surabaya. Resiko yang diterima oleh para peternak dengan mengambil pakan ternak dari luar adalah biaya pengiriman yang cukup tinggi.

Ia mencontohkan, harga harga pakan ternak di Surabaya dan Makassar memang di bawah harga yang ditawarkan pabrik pakan ternak yang ada di Kota Kendari. Tetapi ongkos kirim menjadi masalah tersendiri yang harus dihadapi oleh para peternak, kata Ganef.

Maka dari itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak pabrik pakan ternak agar bisa benar-benar meningkatkan produksinya dengan tetap menjaga kualitas dengan produk pakan dari luar Kendari.
Salah satu usaha peternakan ayam potong di Kabupaten Konawe Selatan. (foto ANTARA/ Azis Senong)

Sementara itu, salah seorang peternak ayam potong Samsu menyatakan, selama ini pihaknya untuk memenuhi kebutuhannya pakan ternak masih membeli dari luaar Sultra khususnya dari Sulawesi Selatan. Masalah ini tentunya cukup sulit karena ongkos kirim cukup membebani peternak.

Olehnya itu, pemerintah kota maupun provinsi hendaknya memberi peluang usaha dalam peningkatan kapasitas produksi bagi pengusaha pakan yang ada di kabupaten lain di Sultra sehingga kekurangan pakan ternak yang dirasakan selama ini bisa menguranghi beban kost pembelian dari luar provinsi.***1***