Pemakaman Jenazah Susana Rompas Diundur Sabtu

id Susana, Pemakaman, Bunta, Sulteng

Pemakaman Jenazah Susana Rompas Diundur Sabtu

Bupati Banggai Sofyan Mile (pakai jas) saat menerima peti jenazah Susana Famela Rompas di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Kamis (24/5). (ANTARA/Abdullah)

Saat ini saja ada ratusan pelayat yang antre untuk melihat dari dekat peti jenazah almarhumah yang diletakkan di ruang tamu milik keluarga Tery Rompas," ujarnya.
Palu - Pemakaman jenazah Susana Famela Rompas, pramugari Sky Air yang tewas dalam kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak Bogor yang rencananya dilaksanakan Jumat (25/5) siang, diundur pada Sabtu (26/5) pukul 13.00 WITA karena menyesuaikan dengan jadwal Bupati Banggai Sofyan Mile.

"Bapak bupati berkeinginan akan memimpin langsung upacara pemakaman ini, jadi keluarga menyesuaikan waktunya dengan jadwal kegiatan bupati," kata Mesias Tulaka, Kepala Seksi Pengembangan Pariwisata  Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai yang dihubungi melalui telepon di rumah duka Desa Bunta I, Kecamatan Bunta, Jumat.

Menurut dia, jenazah Putri Pariwisata Banggai tahun 2003 itu akan dimakamkan di pemakaman Tionghoa, Desa Bunta I. Sebelum jenazah dikebumikan, akan dilaksanakan ibadah pemakaman secara Kristiani yang akan dipimpin oleh pendeta dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Luwuk.

Menurut Mesias yang menjadi wakil Pemkab Banggai dalam mengurus upacara pemakaman Susana itu, sudah ribuan warga dari Kota Luwuk dan berbagai desa di daerah itu yang datang melayat ke rumah duka sejak jenazah tiba di rumah duka pada Kamis (24/5) malam sekitar pukul 22.00 WITA.

"Saat ini saja ada ratusan pelayat yang antre untuk melihat dari dekat peti jenazah almarhumah yang diletakkan di ruang tamu milik keluarga Tery Rompas," ujarnya.

Peti jenazah Susana tiba di Bandara Syukuran Aminuddin Amir, Kota Luwuk pada Kamis petang sekitar pukul 15.00 WITA dan disambut ratusan warga dipimpin Bupati Banggai Sofyan Mile.

Peti jenazah diusung oleh delapan lelaki berpakain adat Banggai dan peti ditudungi dengan payung kebesaran berwarna kuning, sedangkan pasangan putra/putri wisata Banggai 2011 berada di depan memegang foto almarhumah.

Sebuah salib berukuran besar diusung seorang pegawai negeri dan langkah-langkah mereka dari perut pesawat Batavia Air ke ruang tunggu utama bandara dituntun dengan irama drum-band Pemkab Banggai.

Jenazah kemudian dihantar ke desa kelahirannya di Bunta, sekitar 130 km arah barat Luwuk pada pukul 16.00 WITA dengan iring-iringan puluhan kendaraan roda empat dan roda dua.

"Di sepanjang jalan dari Luwuk ke Bunta, masyarakat menyambut jenazah di semua desa yang diliontasi. Mereka menghentikan sejenak ambulans yang membawa peti untuk memberikan jenazah untuk berdo'a bahkan banyak di antara mereka yang meraung-raung dan menangis histeris karena musibah yang menimpa Susana," ujar Mesis.

Karena itu, kata Mesias, perjalanan rombongan sangat lambat sehingga iring-iringan pengantar jenazah baru tiba di rumah duka pada pukul 22.00 WITA, padahal jarak tempuh Luwuk-Bunta normalnya hanya tiga jam. (R007)