Pemprov Sulteng Dorong Pengusaha Diversifikasi Produk Ekspor

id diversifikasi, ekspor, sulteg

Pemprov Sulteng Dorong Pengusaha Diversifikasi Produk Ekspor

Jagung merupakan salah satu komoditas ekspor yang belum dilirik oleh para pelaku usaha di Sulawesi Tengah.(ANTARA/Dedhez Anggara)

"Diversifikasi itu perlu agar tidak terfokus pada komoditas tertentu saja," kata Kepala Seksi Ekspor dan Impor Dinas Perindagkop Sulteng Abdul Muin
Palu - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendorong para pengusaha melakukan diversifikasi produk ekspor untuk meningkatkan perolehan devisa nonmigas di daerah ini.

"Diversifikasi itu perlu agar tidak terfokus pada komoditas tertentu saja," kata Kepala Seksi Ekspor dan Impor Dinas Perindagkop Sulteng Abdul Muin di Palu, Selasa.

Ia mengatakan, selama ini para pelaku usaha hanya terpaku pada komoditas tertentu.

"Misalnya, saat ini di Palu ada lebih dari 10 pengusaha yang bergerak dalam kegiatan ekspor kakao. Padahal masih banyak komoditas bernilai ekonomi tinggi yang dapat dikelola menjadi produk ekspor," ujarnya.

Salah satunya, arang tempurung. Pengusaha yang mengekspor arang tempurung di Sulteng baru ada satu. Itu pun volumenya masih sedikit.

Padahal, menurut Muin, permintaan pasar terhadap produk rumah tangga tersebut cukup tinggi. Masih banyak lagi yang bisa dijadikan produk ekspor.

Menurut dia, para pelaku usaha di Sulteng harus lebih banyak belajar dari pengusaha di daerah lain yang rata-rata tidak hanya terfokus pada komoditas ekspor tententu, tetapi juga komoditas lain.

"Keuntungannya besar jika pengekspor melakukan diversifikasi produk. Kalau rugi pada salah satu usaha, maka ada produk lain yang bisa menutupinya," katanya.

Ia mengatakan, harga kakao di pasaran internasional anjlok, sementara harga arang tempurung terus membaik, sudah tentu volume ekspor arang tempurung yang ditingkatkan.

Dengan begitu, kata dia, meski volume ekspor kakao turun, tetap masih ada produk lain yang bisa diharapkan memberikan penghasilan besar.

"Tetapi kalau hanya mengandalkan satu jenis produk, ketika harganya anjlok akan rugi besar bagi pelaku usaha," ujarnya.

Ia memotivasi para pelaku usaha di Sulteng untuk mencoba melakukan diversifikasi produk dan terus memperbaiki kualitasnya sehingga konsumen tidak ragu membeli dengan harga tinggi.(BK03)