Buaya berkalung ban kembali muncul di sungai Palu

id Buaya, ban, muncul

Buaya berkalung ban kembali muncul di sungai Palu

Terlihat seekor buaya besar berkalung ban bekas sepada motor sedang berjemur dengan mulut yang terbuka, di sungai Palu, tepatnya di jembatan dua, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Buaya ini jadi tontonan warga dan pengendara kenderaan bermotor, Rabu (15/1/2020). ANTARA/Sulapto Sali.

Cukup lama buaya berkalung ban ini muncul, kayaknya lagi berjemur ini buaya ditumpukan pasir atau reruntuhan itu
Palu (ANTARA) - Seekor buaya liar terlilit ban bekas sepeda motor di lehernya kembali muncul di sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.

Kemunculan satwa liar itu  selalu menjadi tontonan warga dan pengendara kenderaan bermotor saat melintas di jembatan II di kota itu.

"Cukup lama buaya berkalung ban ini muncul, kayaknya lagi berjemur ini buaya ditumpukan pasir atau reruntuhan itu," kata Burhan (39), salah satu warga saat melihat buaya berkalung ban muncul di jembatan dua.

Baca juga: Warga Palu Tangkap Seekor Buaya Di Sungai

Burhan mengatakan, buaya berkalung ban bekas ini selalu menjadi perbincangan masyarakat Kota Palu, karena ban di leher buaya tersebut belum lepas sejak beberapa tahun lalu.

Burhan mengatakan buaya tersebut muncul hanya di jam-jam tertentu, di sungai Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Munculnya hanya berjemur dengan mulut yang terbuka atau menganga begitu, tidak berapa lama masuk air lagi," katanya.

"Saya pas lewat jembatan ini lihat orang ramai-ramai. Saya kira apa. Saya berhenti dan ternyata ada buaya berkalung ban muncul lagi," kata Yulius (45) pengendara motor yang sengaja menghentikan kenderaannya turun ikut melihat buaya tersebut dari pinggir sungai.

Baca juga: Buaya di Teluk Palu ganggu ruang publik

Buaya itu sudah besar. Panjangnya diperkirakan empat meter. 

Yulius mengaku, buaya liar yang berkalung ban bekas sepeda motor itu sering berjemur di sekitaran sungai Palu, baik di pasir maupun di reruntuhan beton.

Disebutnya, satwa liar yang dilindungi itu sudah terjerat ban selama hampir empat tahun sejak pertama kali terlihat pada tahun 2016 dan hingga kini belum bisa lepas dari jeratan ban tersebut. 

"Sebelumnya sering terlihat berkeliaran di wilayah muara hingga Pantai Teluk Palu, kini berpindah-pindah mungkin setelah habitatnya rusak terkena bencana lalu," katanya.***

Baca juga: Warga Desak Pemkot Palu Amankan Habitat Buaya