AS-CHINA Sepakati Upaya Perubahan Iklim Bersama

Rancho Mirage, California,(Antarasulteng.com)  - Amerika Serikat dan China Sabtu sepakat  untuk meningkatkan  upaya bersama guna memerangi perubahan iklim, berkomitmen untuk bekerja guna mengurangi hidrofluorokarbon (HFC), atau gas "super rumah kaca".

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan puncak antara Presiden Barack Obama dan Presiden China Xi Jinping Rancho Mirage, kedua pihak berkomitmen untuk tahap ke produksi dan penggunaan
gas, yang merupakan kontributor yang sangat ampuh untuk perubahan iklim.

"Hari ini, Presiden Obama dan Presiden Xi menyepakati langkah baru yang penting untuk menghadapi perubahan iklim global," kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.

Kesepakatan itu akan melihat Washington dan Beijing bekerja sama untuk pertama kalinya, bersama dengan negara-negara lain untuk fase bawah konsumsi dan produksi HFC," kata pernyataan itu.

"Sebuah fase global yang menurunkan  HFC berpotensi mengurangi sekitar 90 gigaton ekuivaken CO2  pada tahun 2050, sama dengan kira-kira dua tahun senilai global emisi gas rumah kaca sekarang," kata pernyataan itu.

Upaya itu akan menggunakan lembaga-lembaga Protokol Montreal, yang
kadang-kadang disebut sebagai perjanjian iklim global yang paling sukses, yang pertama dibentuk untuk mengatasi penipisan di lapisan ozon.

HFC merupakan gas rumah kaca potensial yang digunakan dalam lemari es, AC, dan berbagai peralatan industri.

Mereka dipandang sebagai ancaman karena penggunaannya bisa melemahkan upaya lain untuk membendung gas rumah kaca seperti karbon dioksida.

China telah bersedia untuk menandatangani upaya internasional lainnya untuk memerangi perubahan iklim, dengan alasan bahwa hal tersebut bisa menghambat perkembangannya, dan bahwa negara-negara kaya memiliki warisan pemanasan global  jauh lebih berbahaya.

Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko yang mengusulkan amandemen terhadap Protokol Montreal, yang akan mulai fase penurunan produksi dan konsumsi HFC dengan cara diverifikasi.(H-AK)

Penerjemah:A. Krisna