Bulog Sulteng Masih Sulit Beli Jagung Petani

id jagung

Bulog Sulteng Masih Sulit Beli Jagung Petani

Petani jemur jagung (antaranews)

Parigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah Maruf mengatakan masih sulit membeli jagung produksi petani di daerah itu karena harga dipatok pedagang jauh di atas standar harga pembelian pemerintah.

"Kita siap membeli saja produksi petani, tetapi belum bisa karena harga cukup tinggi,"katanya di Parigi, Kabupaten Moutong, Selasa.

Maruf mengatakan harga jagung pembelian pedagang langsung ke petani sekarang ini berkisar Rp3.500/kg.

Sementara, Bulog sesuai penegasan pemerintah membeli jagung dari petani sesuai standar harga ditetapkan sebesar Rp3.150/kg.

Otomatis, kata dia, petani lebih memilih menjual langsung kepada pedagang ketimbang Bulog.

Bulog Sulteng baru bisa membeli jagung petani jika harga di bawah harga pembelian pedagang. "Sepanjang harga jagung pembelian pedagang di atas standar harga pemerintah, Bulog akan sangat sulit merealisasikan pembelian sesuai dengan penugasan pemerintah," kata Maruf.

Namun demikian, Bulog terus berupaya untuk bisa merealisasikan pembelian, meski dalam jumlah yang kecil.

Di Sulteng, kata Maruf, ada satu perusahaan swasta yakni PT Djafa yang selama ini membeli jagung produksi petani di daerah ini.

Meski hingga kini Bulog Sulteng belum merealisasi pembelian jagung, namun Maruf tetap optimistis ke depan bisa menyerap produksi petani.

Sulteng selama ini termasuk daerah penghasil jagung di Pulau Sulawesi. Provinsi Gorontalo merupakan daerah paling besar produksi jagung di Pulau Sulawesi, bahkan Indonesia timur.

Tetapi selama ini, banyak jagung dari Sulteng, terutama Kabupaten Buol yang dijual ke Gorontalo karena bertetangga langsung.

Petani di Sulteng dalam dua tahun ini gencar mengembangkan jagung sebagai salah satu komoditas pangan unggulan di provinsi ini.

Data Dinas Pertanian Sulteng menyebutkan produksi jagung petani Sulteng pada 2014 mencapai 170.202 ton tersebar di 13 kabupaten dan kota.

Kabupaten Sigi merupakan daerah terbesar memproduksi jagung mencapai 48.372 ton/tahun dan Kabupaten Tojo Una-Una 44.884 ton.