Petani di wilayah transmigrasi Sigi dapat Alsintan dari bupati

id PERTANIAN SIGI,BUPATI SIGI,ALSINTAN,PETANI SIGI

Petani di wilayah transmigrasi Sigi dapat Alsintan  dari bupati

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta mencoba satu unit john deere sebelum diserahkan kepada petani di wilayah transmigrasi di Kecamatan Sigi Biromaru, Jumat. (ANTARA/HO/Humas Pemkab Sigi)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Petani di wilayah transmigrasi di Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendapat bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari Bupati Mohammad Irwan Lapatta.

"Alat mesin pertanian ini untuk membantu petani, memudahkan petani mengolah lahan pertanian," kata Mohammad Irwan Lapatta di Sigi, Jumat.

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyerahkan satu unit alat mesin pertanian berupa John Deere, untuk percepatan pengolahan lahan pertanian milik petani.

Pemerintah Kabupaten Sigi, kata Bupati mengandalkan sektor pertanian untuk membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.

"Potensi dan sumber daya alam Sigi terbesar ada di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan hutan. Sektor ini menjadi ujung tombak pemerintah dalam menggerakkan pembangunan utamanya membangun ekonomi masyarakat," kata Mohammad Irwan Lapatta.

Mayoritas masyarakat Sigi, tambahnya, merupakan petani yang bergantung hidup pada kegiatan bercocok tanam.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sigi terdapat 1.400 kelompok tani dan 30 kelompok wanita tani yang mengolah lahan pertanian yang luasnya mencapai ratusan ribu hektare.

Kemudian, saat gempa dan likuefaksi mengguncang daerah itu data Pemkab Sigi menyebut sekitar 15.000 hektare lahan terdampak, dan hingga saat ini terdapat 5.737 hektare lahan belum bisa digarap karena kesulitan air.

"Alhamdulillah saat ini pengerjaan irigasi sudah sampai di Kecamatan Tanambulava. Ditargetkan oleh PUPR bahwa tahun ini pekerjaan irigasi sudah hampir memasuki Kecamatan Dolo dan Sigi Biromaru," ujarnya.

Bupati memaklumi kondisi masyarakat yang terus menanyakan kapan dibangun irigasi di wilayah mereka dan kapan ada air, karena mayoritas petani butuh air untuk mengolah lahan pertanian.

"Membangun wilayah-wilayah terdampak bencana seperti irigasi, ini bukan hal mudah. Ini butuh proses panjang, butuh waktu yang lama. Pemkab Sigi telah mengusulkan hal itu kepada Pemerintah Pusat di Jakarta, dan saat ini pembangunan irigasi terus dilaksanakan," ujarnya.

Di sisi lain, Bupati menguraikan keterbatasan APBD membuat pemerintah tidak bisa mengintervensi semuanya, melainkan berdasarkan skala prioritas.

Pada 2019 Pemkab Sigi telah menyalurkan bantuan 200 unit traktor tangan dan membangun 100 titik pompa air atau sumur dangkal untuk membantu petani.

Sedangkan 2020, Pemkab Sigi merencanakan menyalurkan 200 hand traktor dan alat mesin pertanian lainnya kepada petani yang salah satu tujuannya untuk mengejar target Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Sigi.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta dan Kepala Dinas Pertanian Sigi Mulyadi meninjau lahan pertanian wilayah transmigrasi di Kecamatan Sigi Biromaru, Jumat. (ANTARA/HO/Humas Pemkab Sigi)