Warga Beijing pilih tinggal di rumah, Distrik Chaoyang berisiko tinggi epidemi COVID-19

id risiko tinggi COVID di China,wabah corona di Beijing, saat-saat meninggalkan China,Chaoyang

Warga Beijing pilih tinggal di rumah, Distrik Chaoyang berisiko tinggi  epidemi COVID-19

Seorang wanita memakai masker saat membersihkan pintu masuk sebuah toko di Beijing, akibat meluasnya penularan virus corona (COVID-19), di China, Jumat (17/4/2020). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/pras/djo (REUTERS/CARLOS GARCIA RAWLINS)

Saya berusaha menghindari lewat Chaoyang saat pulang ke rumah
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga Beijing memilih tinggal di rumah setelah otoritas kesehatan di Ibu Kota China itu menetapkan Distrik Chaoyang sebagai wilayah berisiko tinggi epidemi COVID-19.

Di wilayah setingkat kecamatan berpenduduk terpadat di Kota Beijing itu sebelumnya terdapat klaster baru wabah setelah empat anggota keluarga terpapar virus mematikan.

Seorang warga Chaoyang rencananya berlibur ke Guilin, daerah otonomi Guangxi di wilayah selatan China, saat musim libur Hari Buruh mulai 1 Mei.

Tapi setelah mendengar kabar tersebut, perempuan berusia 30 tahun yang bekerja sebagai karyawan bank itu membatalkan rencananya, tulis China Daily, Rabu.

Apalagi Komisi Kesehatan Guangxi pada Minggu (19/4) telah mengumumkan orang yang tinggal di Distrik Chaoyang, Beijing, dalam waktu 14 hari terakhir wajib tes asam nukleat.

Sejak Chaoyang ditetapkan sebagai distrik berisiko tinggi epidemi, maka siapa pun yang baru kembali dari provinsi atau kota tetangga, seperti Provinsi Hebei dan Kota Tianjin, maka diwajibkan menjalani karantina terlebih dulu.

"Saya berusaha menghindari lewat Chaoyang saat pulang ke rumah," kata Li Lei, karyawan swasta yang bekerja di Distrik Dongcheng, namun tinggal di Kota Langfang, Provinsi Hebei, yang berbatasan dengan Beijing.

Deputi Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, Pang Xinghuo, menjelaskan bahwa sesuai standar kesehatan nasional, daerah yang dalam waktu 14 hari terdapat 50 kasus COVID-19 dinyatakan sebagai wilayah berisiko tinggi.

Pada 14 April, Beijing dilaporkan terdapat satu kasus impor yang kemudian menularkan kepada tiga anggota keluarganya.

Kasus impor itu terjadi pada pelajar pria China yang baru pulang dari Miami, Florida, Amerika Serikat. Ketiga keluarganya di Chaoyang yang tertular dan positif COVID-19 adalah ibu, saudara pria, dan kakek.

Chaoyang merupakan distrik terluas di Beijing yang banyak juga dihuni warga negara asing, terdapat kantor perwakilan asing, termasuk Kedutaan Besar RI dan Bank Indonesia, dan kantor-kantor pemerintahan China serta pusat-pusat perbelanjaan terbesar.

Di Chaoyang juga banyak terdapat hotel dan kawasan komersial sehingga dikenal sebagai distrik termahal di China.