Polisi catat 18 korban meninggal lakalantas selama operasi Ketupat

id 18, md, laka

Polisi catat 18 korban meninggal lakalantas selama operasi Ketupat

AKBP Bangun Isworo, Kepala Sekretaris Operasi Daerah Operasi Ketupat Tinombala 2020.(ANTARA/HO-Humas Polda).

Dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Posko Operasi Ketupat Tinombala, mencatat sebanyak 18 orang korban meninggal dari 59 kasus kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tengah
Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah mencatat sebanyak 18 orang yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat selama pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombal 2020 yang dimulai tanggal 24 April.

"Dua hari menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Posko Operasi Ketupat Tinombala, mencatat sebanyak 18 orang korban meninggal dari 59 kasus kecelakaan lalu lintas di Sulawesi Tengah," kata AKBP Bangun Isworo, Kepala Sekretaris Operasi Daerah,  Operasi Ketupat Tinombala 2020 di Palu, Jumat malam.

Selain itu katanya, korban luka berat sebantak 26 orang, luka ringan sebanyak 74 orang dan kerugian materi sebanyak Rp 252.950.000.

Ia mengatakan angka laka lantas ini terbanyak di Polres Banggai, Polres Tolitoli dan Polres Morowali sebanyak delapan kasus, yang disusul Polres Donggala dan Polres Sigi sebanyak tujuh kasus.

Kemudian ujarnya, Polres Parimo enam kasus, Polres Poso lima kasus, Polres Touna empat kasus, Polres bangkep, Polres Buol, Polres Palu dua kasus.

"Hanya Polres Morowali Utara yang nihil kasus laka," kata Bangun yang didampingi Kompol Sugeng Lestari, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng.

Dijelasnya, lokasi kecelakaan sering terjadi di kawasan pemukiman sebanyak 47 kasus, dengan usia korban kecelakaan berkisar 16-20 tahun, sebanyak 46 orang.

"Kecelakaan didominasi oleh roda dua dengan jumlah 86 kendaraan," jelas Kabagbin Ops Ditlantas Polda Sulteng ini.

Mantan Waka Polres Tolitoli ini mengatakan waktu kejadian kecelakaan terjadi berkisar pukul 18.00-21.00 wita, dengan jumlah 17 kasus.

"Yang terlibat laka lantas ini dinominasi adalah karyawan swasta sebanyak 19 orang," jelasnya.

"Diharapkan kepada masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas, kecelakaan terjadi karena diawali pelanggaran,” tutupnya.***