Bappelitbangda Parimo rencana gunakan teknologi khusus pantau pegerakan orang

id Bappelitbangda, parigi moutong, Zulfinasran

Bappelitbangda Parimo rencana gunakan teknologi khusus pantau pegerakan orang

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Parigi Moutong, Zulfinasran. ANTARA/Moh Ridwan/HO-Ozan

Upaya ini sebagai langkah konkret menghambat pergerakan penyebaran pandemi COVID-19 meskipun Parigi Moutong masih berstatus aman
Parigi (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, berencana memantau pergerakan orang masuk dan keluar di daerah itu dengan menggunakan perangkat teknologi khusus berbasis elektronik di masa pandemi COVID-19.

Kepala Bappelitbangda Parigi Moutong Zulfinasran, di Parigi, Kamis, mengatakan saat ini pelacakkan pergerakan orang masih dilakukan secara manual atau pencatatan riwayat perjalanan, oleh karena itu diperlukan inovasi agar kegiatan pelacakan lebih maksimal.

"Upaya ini sebagai langkah konkret menghambat pergerakan penyebaran pandemi COVID-19 meskipun Parigi Moutong masih berstatus aman," ujarnya.

Menurut dia, pelacakan melalui perangkat lunak berbasis elektronik maupun dalam jaringan (daring) dinilai sangat cocok diterapkan guna membantu kerja-kerja tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah.

Rencananya, Bappelitbangda mengembangkan satu sistem pelacakan pergerakan orang melalui aplikasi berbasis data kependudukan yang dapat dioperasikan di sejumlah tempat strategis, seperti pasar tradisional, rumah makan, cafe, Puskesmas, rumah sakit termasuk rumah ibadah maupun pos-pos pengawasan perbatasan.

"Contoh seperti pedagang. Karena pedagang terbagi dua ada pedagang tetap artinya mereka berasal dari daerah sendiri, ada pula pedagang dari luar. Mereka-mereka ini yang perlu dipantau dan dilacak," jelas Zulfinasran.

Dia menambahkan, sistem tersebut memiliki manfaat positif terhadap laju pergerakan masyarakat di masa pendemi COVID-19, serta dapat digunakan di sejumlah instansi teknis terkait.

"Inovasi-inovasi seperti ini sangat dibutuhkan, apalagi di masa transisi menuju kehidupan normal baru," demikian Zulfinasran.