"Di usia ke-39 tahun, Universitas Tadulako terus berbenah guna menyempurnakan kurikulum akademik, agar sinkron dengan kebijakan 'Kampus Merdeka-Merdeka Belajar' yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ucap Mahfudz saat berpidato dalam acara Dies Natalis Ke-39 Untad di Palu, Kamis.
Mahfudz mengatakan Untad juga sedang mengoptimalkan sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System/LMS) berbasis daring sebagai ciri belajar di era normal baru.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga spirit integritas di antara civitas akademika dalam semangat satu Untad, satu nafas dan satu keluarga.
“Ibarat perahu mari kita dayung bersama-sama menuju harapan kita Universitas Tadulako sebagai universitas terdepan,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang diwakili Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Faisal Mang berharap Untad semakin maju dan berkembang pesat sebagai pusat keunggulan baik dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
"Tolak ukurnya bisa dilihat dari jumlah publikasi ilmiah yang sudah mencapai 142 jurnal per Agustus 2020 atau hanya selisih 18 dari total 170 jurnal yang dihasilkan civitas Untad sepanjang 2019," kata Faizal Mang.
"Ditambah lagi dengan hasil akreditasi A yang didapat program studi Biologi Untad baru-baru ini," tambahnya.
Pemprov Sulteng, sebut dia, juga berharap adanya dukungan insentif penelitian dari rektorat diharap mampu meningkatkan frekuensi riset oleh dosen.
"Saya berharap Untad senantiasa terus berkarya dalam menciptakan sumber daya manusia dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibarengi dengan pengembangan kepeduliannya terhadap kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah,” kata dia.
