PBB, New York - Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Valerie Amos pada Jumat (29/6) mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk di Kordofan Selatan dan Blue Nile di Sudan, dan menyerukan akses tanpa batas bagi lembaga bantuan agar mereka dapat menolong orang yang membutuhkan.
"Ratusan ribu orang masih terjebak di daerah konflik dengan sedikit akses ke makanan, air, tempat berlindung dan layanan medis," kata Amos, yang juga adalah Koordinator Bantuan Darurat PBB, di dalam pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York.
"Guna menanggapi kebutuhan yang meningkat ini, semua lembaga kemanusiaan memerlukan akses penuh tanpa halangan ke semua daerah," kata Amos. "Saya tetap sangat prihatin bahwa masih juga tak ada akses ke daerah yang dikuasai oleh Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N)."
Ribuan orang juga menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Sudan setiap hari, setelah mereka menyelamatkan diri dari konflik dan kekurangan pangan akibatnya di Sudan. Dan, menurut Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), jumlah pengungsi Sudan yang tiba di Sudan Selatan serta Ethiopia telah lebih dari dua kali lipat sejak April, naik jadi 200.000.
"Pengungsi yang baru tiba berada dalam kondisi menyedihkan, banyak anak-anak sangat memerlukan perawatan karena kekurangan gizi," kata Amos sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu malam.
Pemerintah Sudan sudah mengumumkan penerimaannya atas usul Tiga Pihak Uni Afrika (AU), Liga Arab dan PBB bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Negara Bagian Kordofan Selatan dan Blu Nile. Namun pemerintah telah menetapkan persyaratan operasional yang tak mengizinkan pengiriman bantuan oleh pihak netral di daerah yang dikuasai SPLM-N, kata Amos.
"Oleh karena itu saya terus menyeru pemerintah Sudan untuk melaksanakan komitmennya: bantuan dapat mencapai semua rakyat Sudan yang memerlukan," kata Amos. Ia merujuk kepada komitmen PBB untuk bekerjasama dengan semua pihak guna "menemukan penyelesaian yang dapat diterima bagi semua orang yang memerlukan".
Sementara itu, Amos juga menyambut baik pengabsahan bersama Program Pangan Dunia (WFP) yang dilakukan baru-baru ini di enam daerah yang dikuasai pemerintah di Kordofan Selatan. Ia menyatakan pembagian makanan sudah dimulai, dengan tujuan awal menjangkau lebih dari 100.000 orang.(ANT/Xinhua-OANA)
Berita Terkait
KemenPPPA prihatin terjadi lagi kekerasan seksual di Perguruan Tinggi
Minggu, 28 April 2024 11:44 Wib
Jerman, Prancis prihatin atas situasi kemanusiaan di Gaza
Selasa, 6 Februari 2024 9:18 Wib
Indonesia prihatin atas peningkatan eskalasi konflik Palestina-Israel
Minggu, 8 Oktober 2023 11:49 Wib
Rusia menyampaikan prihatin atas kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa
Jumat, 7 April 2023 5:30 Wib
BPJS Kesehatan prihatin atas kejadian ibu hamil meninggal di Subang
Rabu, 8 Maret 2023 20:39 Wib
Komisi IX DPR RI prihatin kondisi stunting di Gorontalo
Kamis, 24 Februari 2022 8:40 Wib
Anggota DPR prihatin penyebaran COVID-19 di Sulteng masih tinggi
Selasa, 18 Mei 2021 11:30 Wib
China prihatin atas pembuangan air radioaktif Fukushima ke Samudra Pasifik
Selasa, 13 April 2021 6:54 Wib