Pasien COVID-19 di Sulteng bertambah delapan orang

id Sulteng,Corona,Sandi

Pasien COVID-19 di Sulteng  bertambah delapan orang

Dokumen - Sejumlah tenaga kesehatan mendoakan seorang suspek COVID-19 yang baru saja dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2020). ANTARA/Eddy Djunaedi

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah Moh Haris Kariming menyatakan pasien terpapar virus corona di daerah itu bertambah delapan orang dan satu orang meninggal dunia.



"Hari ini delapan orang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah hasil pemeriksaan sampel usap (swab) mereka keluar sehingga hingga kini total 297 orang telah terinfeksi COVID-19," katanya di Palu, Sabtu malam.



Delapan orang itu, lanjutnya terbesar di sejumlah daerah, antara lain lima orang di Kota Palu menjalani isolasi masing-masing satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura, tiga orang di RSUD Madani satu orang secara mandiri.



Kemudian satu orang di Tojo Una-Una menjalani isolasi mandiri dan dua orang di Sigi menjalani isolasi di RSUD Madani dan secara mandiri.



"Sementara itu satu orang di Donggala yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri dinyatakan meninggal dunia hari ini dan telah dikebumikan dengan standar protokol COVID-19," ujarnya.



Dari 297 orang yang terinfeksi COVID-19 di Sulteng, Haris mengatakan 233 orang telah sembuh, 12 orang meninggal dunia dan 49 orang menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.



"Adapun 237 sampel usap saat ini dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu,"  tambahnya.



Haris berharap kasus COVID-19 di Sulteng terus berkurang dan seluruh pasien dapat sembuh seiring dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus tersebut.



Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.



"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.