Bogor (antarasulteng.com) - Dua spesies bunga Begonia jenis baru ditemukan di
Pulau Halmahera, Kepulauan Maluku, Provinsi Maluku Utara, sehingga
jumlah flora yang ada di kepulauan tersebut menjadi enam jenis.
Wisnu H Ardi, dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI
menjelaskan di Bogor, Kamis, dua Begonia baru tersebut ditemukan ketika
melakukan penelitian dan eksplorasi kerja sama antara tim Kebun Raya
Bogor dengan Fairchild Tropical Botanic Garden, USA di Taman Nasional
Aketajawe-Lolobata, Halmahera, Kepulauan Maluku pada 2011 lalu.
"Dua Begonia jenis baru ini merupakan endemis Halmahera," kata Wisnu.
Ia mengatakan, jenis Begonia tersebut diberi nama sesuai nama
asalnya dan nama peneliti yang menemukannya yakni, Begonia aketajawensis
Ardi & D.C. Thomas dan Begonia holosericeoides Ardi & D.C.
Thomas.
Ia menjelaskan, proses observasi dimulai sejak spesimen ditanam dan
mulai tumbuh hingga berbunga. Pada tahun 2011 sampai dengan 2013,
setelah data morfologi telah tercatat secara lengkap dilanjutkan dengan
identifikasi, dengan melihat spesimen dari jenis-jenis yang mirip yang
berasal dari kawasan Maluku dan sekitarnya.
"Pada awal tahun 2014 dilakukan proses submisi naskah ke jurnal
Reinwardtia, dan sudah terbit pada pertengahan Desember 2014," katanya.
Ia mengatakan, dua Begonia jenis baru tersebut memiliki kombinasi
karakter unik yang berbeda dari semua jenis-jenis yang ada di kawasan
Timur Indonesia, terutama dua jenis yang mirip yakni Begonia holosericea
dan ternate.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Begonia aketajawensis memiliki
perawakan kecil dan tumbuh merayap, daun berbentuk bulat telur terbalik
sampai membalut dengan ukuran yang relatif kecil.
Bunga jantan memiliki empat perhiasan bunga dan bakal buah yang sedikit berambut atau tidak sama sekali.
Sedangkan Begonia holosericeoides memiliki tangki perbungaan betina
yang panjang, bakal buah dengan sedikit rambut atau tidak sama sekali
dan daun berbentuk bulat telur dengan ujung melancip.
Menurutnya, kedua jenis Begonia yang baru ditemukan ini berpotensi sebagai tanaman hias, karena memiliki daun yang unik.
"Begonia holosericeoides memiliki daun berwarna kemerahan dengan
bercak-bercak putih dan cukup adaptif ditanam pada dataran rendah
asalkan ditanam pada tempat yang ternaung dengan kelembaban udara yang
cukup tinggi," katanya.
Dikatakannya, Begonia flora di kawasan Timur Indonesia seperti
Sulawesi dan Maluku masih sangat sedikit terdokumentasi. Selama 150
tahun sejak Teijsman mendiskripsikan jenis endemik dari Ternate, Begonia
holosericea Teijsm & Binn, hanya satu jenis baru yang berhasil
ditemukan baru-baru ini yakni Begonia sageaensis Wiriad.
"Temuan ini menambah daftar jenis tanaman yang ada di Maluku
menjadi enam jenis. Jumlah ini tentu masih sangat sedikit mengingat
banyaknya jumlah pulau-pulau yang ada di Maluku dengan beragam tipe
habitatnya," kata dia.
Ia menambahkan, hasil temuan tersebut telah diterbitkan pada
pertengahan Desember lalu di Jurnal Renwardtia Vol 14, No 1, hal:19-26.
"Rencanannya tahun 2015 nanti akan menerbitkan dua jenis baru lagi
dari Maluku, saat ini masih dalam proses observasi dan identifikasi,"
katanya.
Dua Begonia Jenis Baru Ditemukan Di Halmahera
Pada awal tahun 2014 dilakukan proses submisi naskah ke jurnal Reinwardtia, dan sudah terbit pada pertengahan Desember 2014